Seorang pembunuh berantai Alaska yang mengaku telah membunuh lima orang, termasuk satu orang ketika dia baru berusia 14 tahun, meninggal di penjara Indiana.
Juru bicara Departemen Pemasyarakatan Indiana, mengatakan melalui email pada hari Jumat bahwa Joshua Wade, 44, ditemukan tidak sadarkan diri di selnya pada 14 Juni, Brandi Pahl.
“Meskipun tindakan penyelamatan nyawa telah dilakukan, dia dinyatakan meninggal,” katanya.
Otopsi akan dilakukan setelah Wade meninggal di Penjara Negara Bagian Indiana di Michigan City, Indiana, untuk menentukan penyebab kematiannya.
Wade dihukum karena kejahatan negara bagian dan federal pada tahun 2010. Dia menjalani hukumannya di Spring Creek Correctional Center, sebuah penjara dengan keamanan maksimum di Seward, Alaska. Empat tahun kemudian, dia membuat kesepakatan untuk dipindahkan ke penjara federal di Indiana dengan imbalan mengakui pembunuhan tambahan.
Pada tahun 2000, Wade didakwa membunuh Della Brown dengan memukul kepalanya dengan batu besar. Mayatnya kemudian ditemukan di gudang. Namun, juri memvonisnya hanya karena merusak saksi dan membebaskannya dari tuduhan pembunuhan dan penyerangan seksual.
Tak lama setelah menjalani hukuman karena singkat itu, Wade kembali beraksi. Ia mengikat, menyumpal, menculik, menyiksa kemudian menembak tetangganya, seorang perawat Mindy Schloss. Aksi itu ia lakukan di daerah hutan dekat Wasilla pada tahun 2007. Dia menghadapi tuntutan negara bagian dan federal.
Wade menandatangani perjanjian pembelaan. Dia menerima hukuman seumur hidup atas tuduhan negara bagian dan federal dalam pembunuhan Schloss dan mengaku membunuh Brown. Permohonan tersebut berarti dia tidak akan menghadapi hukuman mati jika juri federal memvonisnya bersalah. Negara bagian Alaska tidak menerapkan hukuman mati.
Wade dijatuhi hukuman dalam proses terpisah pada 17 Februari 2010, di pengadilan negara bagian dan federal. Pada kedua penampilan tersebut, dia meminta maaf atas kejahatannya.
“Saya pantas mendapatkan yang lebih buruk. Saya minta maaf,” kata Wade sambil menoleh ke arah anggota keluarga dari dua wanita yang terbunuh.
Di pengadilan federal, dia mengulangi permintaan maafnya tetapi kemudian bertengkar dengan Hakim Pengadilan Distrik AS Ralph Beistline.
“Sungguh kejahatan yang telah kamu lakukan,” kata Beistline. “Orang macam apa yang bisa menikmati kehancuran kehidupan lain secara acak?”
Beistline kemudian menggambarkan Wade sebagai orang yang tidak berperasaan, egois, dan pengecut.
Saat itu, Wade berkata kepada hakim dengan suara marah, “Jangan dipaksakan, kawan.”
Hakim menjawab, “Saya akan mendorongnya.”
Beistline mengatakan ledakan kemarahan Wade “sangat terbuka” dan mengatakan bahwa kemarahan seperti itu mungkin merupakan salah satu hal terakhir yang dialami Schloss, dan menggarisbawahi betapa berbahayanya Wade jika bebas.
Setelah menjalani hukuman empat tahun di penjara Alaska, dia membuat kesepakatan lain dengan jaksa yang akan memindahkannya ke penjara federal di Indiana. Sebagai gantinya, dia mengaku membunuh John Michael Martin pada tahun 1994, ketika Wade berusia 14 tahun, dan Henry Ongtowasruk, 30, pada tahun 1999. Wade juga mengatakan kepada jaksa bahwa dia membunuh seorang pria tak dikenal pada malam dia membunuh Brown.
Asisten Jaksa Agung Alaska saat itu, John Novak, mengatakan kepada The Associated Press pada saat itu bahwa dengan mengizinkan Wade dipindahkan ke penjara federal, Wade akan menolak kasus keringanan hukuman pasca hukuman, yang berarti dia tidak akan pernah keluar dari penjara.
“Dalam evaluasi saya, ini adalah manfaat penting bagi masyarakat, untuk memastikan bahwa hukuman tetap berlaku,” katanya. Novak mencatat bahwa juri tidak dapat diprediksi, dan dia menunjuk pada pembebasan Wade dalam kasus pembunuhan Brown.
Novak mengaku tidak peduli di mana Wade menjalani hukumannya selama dia menjalaninya.
Belum diketahui kapan dan mengapa Wade dipindahkan ke Penjara Negara Bagian Indiana dari fasilitas federal di Terre Haute.(ap,ntd)
