close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Trump. Foto: Ist
icon caption
Trump. Foto: Ist
Peristiwa
Senin, 16 September 2024 08:37

Penembak Trump di lapangan golf ternyata pria Hawaii 58 tahun

Trump tidak terluka dalam insiden itu. Sementara, agen Dinas Rahasia menembak ke arah pria diduga pelaku penyerangan itu.
swipe

Tersangka pelaku penembakan yang diduga berupaya membunuh Donald Trump di lapangan golf pada Minggu (15/9) telah diidentifikasi. Pelaku adalah Ryan Wesley Routh, seorang pria 58 tahun asal Hawaii.

Identitas pelaku diungkap oleh seorang penegak hukum kepada AP. Namun, ia meminta identitasnya dirahasiakan karena tidak berwenang membahas investigasi yang sedang berlangsung.

Insiden penembakan terjadi pada hari Minggu di lapangan golf di West Palm Beach, Florida. Lapangan golf itu sendiri dimiliki oleh Donald Trump.

Trump tidak terluka dalam insiden itu. Sementara, agen Dinas Rahasia menembak ke arah pria diduga pelaku penyerangan itu.

Sebuah senapan ditemukan di dekatnya dan sedang diperiksa.

Tersangka menjatuhkan senjatanya dan melarikan diri dengan sebuah SUV dan kemudian ditahan di daerah tetangga, kata pihak berwenang. Motifnya tidak jelas. Pihak berwenang setempat mengatakan pria bersenjata itu memiliki dua ransel yang tergantung di pagar dan sebuah kamera GoPro.

Putra Routh, Oran Routh, telah mengatakan kepada penyiar AS CNN bahwa dia tidak tahu apa yang terjadi pada ayahnya tetapi dia "berharap semuanya telah dibesar-besarkan".

"Ryan adalah ayah saya dan saya tidak memiliki komentar apa pun selain profil karakternya sebagai ayah yang penyayang dan peduli, dan pria yang jujur ​​dan pekerja keras," kata Oran Routh kepada CNN.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi di Florida, dan saya berharap semuanya telah dibesar-besarkan, karena dari sedikit yang saya dengar, sepertinya pria yang saya kenal tidak melakukan hal-hal gila, apalagi kekerasan."

"Dia ayah yang baik dan pria yang hebat, dan saya harap Anda dapat menggambarkannya dengan jujur," ungkapnya.

Routh dihukum pada tahun 2002 karena memiliki senjata pemusnah massal, menurut catatan daring Departemen Pemasyarakatan Dewasa Carolina Utara.

Catatan tersebut tidak memberikan rincian tentang kasus tersebut. Namun, sebuah berita News & Record dari tahun 2002 mengatakan seorang pria dengan nama yang sama ditangkap setelah tiga jam berhadapan dengan polisi. Berita tersebut mengatakan dia dihentikan saat terjadi penghentian lalu lintas, memegang senjata api, dan mengurung diri di dalam sebuah bangunan atap.

Routh didakwa membawa senjata tersembunyi dan memiliki senjata pemusnah massal, "mengacu pada senapan mesin otomatis penuh," menurut News & Record.

Insiden ini segera direspons Wakil Presiden AS, Kamala Harris, saingan Trump di kontestasi pemilihan presiden AS mendatang. 

Setelah berita tentang insiden tersebut tersebar,  Harris, yang membagikan unggahan di media sosial, mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk kekerasan di Amerika.

"Saya telah diberi pengarahan tentang laporan tentang tembakan yang dilepaskan di dekat mantan Presiden Trump dan propertinya di Florida, dan saya senang dia selamat," tulis Wakil Presiden AS di X.

"Kekerasan tidak memiliki tempat di Amerika," tambahnya.

Menurut Gedung Putih, Wakil Presiden Kamala Harris dan Presiden Joe Biden telah diberi tahu tentang masalah keamanan yang melibatkan mantan presiden tersebut ketika dia bermain golf pada hari Minggu sebelumnya dan keduanya "lega mengetahui" bahwa Donald Trump selamat, lapor CNN.

"Presiden dan Wakil Presiden telah diberi pengarahan tentang insiden keamanan di Trump International Golf Course, tempat mantan Presiden Trump bermain golf. Mereka lega mengetahui bahwa dia aman. Mereka akan terus mendapatkan informasi terbaru secara berkala dari tim mereka,” menurut pernyataan dari Gedung Putih.(brisbanetimes,thehindu,shine)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan