close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kecelakaan Jeju Air. Foto: Ist
icon caption
Kecelakaan Jeju Air. Foto: Ist
Peristiwa
Jumat, 17 Januari 2025 21:51

Penyelidik kecelakaan Jeju Air temukan bulu dan darah di mesin

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menolak untuk mengonfirmasi laporan tersebut ketika ditanya oleh AFP.
swipe

Para penyelidik yang menyelidiki kecelakaan Jeju Air yang menewaskan 179 orang bulan lalu telah menemukan bulu di kedua mesin. Diduga, burung yang tertabrak pesawat menjadi salah satu penyebab kecelakaan tersebut.

Boeing 737-800 tersebut terbang dari Thailand ke Muan, Korea Selatan, pada tanggal 29 Desember dengan membawa 181 penumpang dan awak ketika mendarat dengan posisi perut di bandara Muan dan meledak dalam bentuk bola api setelah menghantam penghalang beton.Itu adalah bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan.

"Bulu ditemukan di kedua mesin," kata Institut Sumber Daya Biologi Nasional yang terkait dengan pemerintah kepada penyiar Korea Selatan MBN, tanpa menyebutkan siapa yang memberi mereka informasi tersebut.

"Kami telah menyelesaikan analisis terhadap total 17 sampel, termasuk bulu dan darah," katanya.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menolak untuk mengonfirmasi laporan tersebut ketika ditanya oleh AFP.

Penyelidik Korea Selatan dan AS masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, yang memicu luapan duka nasional dengan mendirikan tugu peringatan di seluruh negeri. Para penyelidik telah menunjuk kemungkinan adanya tabrakan burung, roda pendaratan yang rusak, dan pembatas landasan pacu.

Pilot memperingatkan adanya tabrakan burung sebelum menarik diri dari upaya pendaratan pertama. Pesawat jatuh pada upaya kedua ketika roda pendaratan tidak muncul.

Penyelidik utama Lee Seung-yeol mengatakan kepada wartawan minggu lalu bahwa "bulu ditemukan" di salah satu mesin pesawat yang ditemukan tetapi memperingatkan bahwa tabrakan burung tidak langsung menyebabkan kegagalan mesin.

"Kami perlu menyelidiki apakah itu memengaruhi kedua mesin. Sudah pasti bahwa salah satu mesin benar-benar mengalami tabrakan burung," katanya.

Penyelidikan semakin tidak jelas pada hari Sabtu ketika kementerian transportasi mengatakan kotak hitam yang berisi data penerbangan dan perekam suara kokpit untuk penerbangan yang jatuh telah berhenti merekam empat menit sebelum bencana.

Pihak berwenang telah memeriksa kantor-kantor di bandara Muan, kantor penerbangan regional di wilayah barat daya, dan kantor Jeju Air di ibu kota Seoul sebagai bagian dari penyelidikan.

Kementerian pertanahan telah memperpanjang penutupan bandara Muan hingga 19 Januari. (afp,arabnews)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan