Sebuah pesawat jatuh di lepas pantai Karibia Honduras pada Senin malam (17/3) beberapa menit setelah lepas landas dari Pulau Roatan. Pihak berwenang mengatakan kecelakaan itu menewaskan 12 orang, sementara lima orang selamat dari kecelakaan itu dan satu orang masih hilang.
Bangkai pesawat Jetstream kecil, yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Honduras Lanhsa, ditemukan sekitar 1 kilometer dari lepas pantai pulau itu, menurut menteri transportasi negara itu.
"Sekitar pukul 9 pagi, pencarian korban terakhir kecelakaan akan dilanjutkan," kata korps pemadam kebakaran Honduras di media sosial pada Selasa pagi. "Kami memperkirakan cuaca dan jarak pandang akan membaik."
Menurut manifes penerbangan yang ditunjukkan oleh media lokal, penumpangnya termasuk seorang warga negara AS, seorang warga negara Prancis, dan dua anak di bawah umur. Pesawat itu dijadwalkan terbang ke bandara La Ceiba di daratan Honduras.
Musisi Garifuna yang terkenal, Aurelio Martinez Suazo, termasuk di antara korban tewas, menurut petugas pemadam kebakaran.
Rekaman video dramatis yang diunggah ke media sosial oleh polisi nasional memperlihatkan petugas dan pekerja penyelamat lainnya membawa korban selamat ke garis pantai berbatu, beberapa di antaranya menggunakan tandu, sementara perahu di dekatnya memancarkan cahaya terang di tengah kegelapan.
Penyebab kecelakaan itu belum jelas. Maskapai penerbangan itu tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kapten pemadam kebakaran Roatan Franklin Borjas mengatakan kepada Reuters bahwa para korban selamat dibawa ke rumah sakit terdekat, sekaligus mengonfirmasi bahwa kecelakaan itu terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari pulau itu.
Roatan, pulau terbesar di Kepulauan Bay yang terletak di lepas pantai Honduras, merupakan objek wisata populer dan terkenal dengan terumbu karangnya yang berwarna-warni.
Borjas mencatat bahwa kondisi yang buruk mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan.
"Sulit untuk mengakses lokasi kecelakaan karena terdapat bebatuan setinggi 30 meter dan Anda tidak dapat mencapainya dengan berjalan kaki atau berenang," katanya pada Senin malam.
"Para penyelam yang membantu penyelamatan tidak memiliki jarak pandang sama sekali," tambahnya.