SpaceX milik Elon Musk kehilangan kontak dengan roket Starship-nya di luar angkasa pada hari Jumat (AEDT). Ini adalah kegagalan kedua berturut-turut peluncuran Starship milik perusahaan tersebut tahun ini.
Beberapa video di media sosial menunjukkan serpihan melesat di langit senja di dekat Florida selatan dan Bahama setelah Starship hancur di luar angkasa. Siaran langsung misi SpaceX menunjukkan gambar serpihan-serpihan yang jatuh tak terkendali.
Sistem roket sepanjang 123 meter itu lepas landas sekitar pukul 18.30 ET (2300 GMT) dari fasilitas roket SpaceX yang luas di Boca Chica, Texas, dengan pendorong tahap pertama Super Heavy kembali mendarat sesuai rencana.
Namun beberapa menit kemudian, siaran langsung SpaceX menunjukkan tahap atas Starship berputar di luar angkasa, sementara visualisasi mesin roket menunjukkan beberapa mesin mati sebelum perusahaan mengonfirmasi telah kehilangan kontak dengan kapal tersebut.
"Sayangnya, ini juga terjadi terakhir kali, jadi kami punya beberapa latihan sekarang," kata juru bicara SpaceX Dan Huot dalam siaran langsung.
Federal Aviation Administration mengeluarkan penghentian di bandara Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach, dan Orlando karena "puing-puing peluncuran luar angkasa" hingga setidaknya pukul 8 malam ET.
"Selama pembakaran pendakian Starship, kendaraan itu mengalami pembongkaran cepat yang tidak terjadwal dan kontak terputus," kata SpaceX dalam sebuah pernyataan. "Tim kami segera memulai koordinasi dengan pejabat keselamatan untuk menerapkan tanggapan darurat yang telah direncanakan sebelumnya."
Kegagalan itu merupakan kemunduran lain bagi program pengembangan Starship SpaceX yang sangat cepat. Musk, CEO SpaceX, telah mendorong kemajuan pesat dalam pengembangan roket tersebut pada tahun 2025.
Namun, kegagalan dalam upaya peluncuran pertama Starship sejak meledak di luar angkasa pada bulan Januari menghambat visi pengembangan Musk yang ingin membangun roket yang mampu mengirim sejumlah besar satelit ke luar angkasa serta manusia ke bulan dan Mars.
Kegagalan Starship pada bulan Januari berakhir delapan menit setelah peluncuran ketika roket tersebut meledak di luar angkasa, menyebabkan hujan puing di atas pulau-pulau Karibia.(watoday)