close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi TikTok./Foto Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi TikTok./Foto Pixabay.com
Peristiwa
Jumat, 24 Januari 2025 21:03

PM Albania mengisyaratkan perubahan sikap terkait larangan TikTok

Larangan tersebut menyusul insiden kekerasan di Tirana, di mana seorang siswa berusia 14 tahun tewas dan seorang lainnya terluka dalam perkelahian.
swipe

Perdana Menteri Albania Edi Rama mengisyaratkan minggu ini bahwa keputusan pelarangan TikTok dapat dipertimbangkan kembali. Perubahan sikap ini terjadi setelah berdiskusi dengan perwakilan platform tersebut di Eropa. 

Edi Rama sebelumnya mengumumkan larangan TikTok selama setahun pada bulan Desember. 

Awalnya, Rama bersikap tegas, menyebut TikTok sebagai pengaruh yang berbahaya dan bersumpah akan mengusirnya. Namun, setelah bertemu dengan Christine Grahn, pejabat senior TikTok di Eropa, ia sepertinya melunak. Pertemuan itu ia gambarkan sebagai pembicaraan yang "terbuka dan konstruktif".

Rama mengatakan bahwa ia dan Grahn membahas kekhawatiran di balik penangguhan sementara tersebut dan menyetujui langkah-langkah kerja sama dalam beberapa bulan mendatang. Ia memperingatkan bahwa kecuali jika ada kemajuan yang dicapai, Albania akan tetap melarangnya. Sumber TikTok juga menggambarkan pertemuan tersebut sebagai pertemuan yang konstruktif, yang menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama dengan pemerintah guna mengatasi kekhawatirannya.

Larangan tersebut menyusul insiden kekerasan di Tirana, di mana seorang siswa berusia 14 tahun tewas dan seorang lainnya terluka dalam perkelahian yang terkait dengan pertikaian daring. Tragedi tersebut memicu perdebatan tentang peran media sosial dalam kekerasan remaja dan dampaknya yang lebih luas terhadap masyarakat Albania. Rama mengkritik TikTok karena mempromosikan konten berbahaya di luar Tiongkok, sementara menampilkan konten edukasi dan budaya di negara asalnya.

Kesediaan Rama untuk terlibat dalam diskusi menandai perubahan dari penolakan awalnya untuk membenarkan larangan tersebut. Waktu perkembangan ini bertepatan dengan pengawasan internasional terhadap TikTok, termasuk perintah AS yang mengharuskan perusahaan induknya di Tiongkok untuk melakukan divestasi atau menghadapi larangan. Sementara keputusan akhir Albania masih belum jelas, pembicaraan tersebut menunjukkan kemungkinan kompromi daripada penegakan larangan yang ketat. (servedbyadbutler)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan