close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Soofot
icon caption
Foto: Soofot
Peristiwa
Rabu, 13 November 2024 09:53

Desakan agar Prancis menolak bertanding dengan Israel menguat

Penggemar sepak bola dan aktivis daring bergabung dalam seruan ini, dengan tagar dan pesan dukungan untuk Palestina.
swipe

Sebuah kelompok Prancis mempelopori kampanye gencar yang mendesak para pemain tim Prancis untuk menolak turun ke lapangan dalam pertandingan sepak bola Prancis-Israel hari Kamis ini di Paris.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Senin, EuroPalestine mengecam acara tersebut sebagai "pertandingan Prancis-Genosida," mendesak para pemain untuk mempertanyakan implikasi etis dari partisipasi mereka dalam konteks seperti itu.

Video dari kampanye boikot ditujukan langsung kepada para pemain sepak bola, dengan mengatakan bahwa mereka berperan sebagai "duta besar Prancis dan panutan bagi jutaan anak muda."

Dalam sebuah video di situs web EuroPalestine, LSM tersebut menekankan pengaruh para pemain Prancis sebagai ikon global, dengan mengatakan "dampak tindakan mereka dapat jauh melampaui lapangan permainan."

Menunjuk pada "situasi tragis dan tidak adil rakyat Palestina," mereka mendesak para pemain untuk mengambil sikap terhadap "blokade, pemboman, pembantaian, kelaparan, penyiksaan, pemerkosaan, dan genosida" yang diderita warga Palestina.

Kampanye tersebut mendorong para pemain untuk bertindak sebagai suara bagi mereka yang tertindas, dengan membandingkan sikap ini dengan sikap legenda olahraga seperti Muhammad Ali, Arthur Ashe, dan Cathy Freeman, yang tindakannya "telah tercatat dalam sejarah, bukan hanya karena bakat mereka tetapi terutama karena komitmen mereka."

Kampanye tersebut menyerukan kepada mereka untuk memanfaatkan "kesempatan istimewa dan bersejarah" ini untuk menolak berpartisipasi dalam pertandingan, dengan demikian mengecam kekerasan yang dipandang sebagai "kekejaman terburuk dari negara kolonial dan genosida."

Menurut EuroPalestine, tindakan seperti itu akan meningkatkan kekaguman terhadap para pemain Prancis dan menunjukkan bahwa "olahraga dapat menjadi platform untuk nilai-nilai yang mulia dan manusiawi."

Penggemar sepak bola dan aktivis daring bergabung dalam seruan ini, dengan tagar dan pesan dukungan untuk Palestina.

Stop Genocide desak Federasi Sepak Bola Prancis untuk membatalkan pertandingan

Selasa lalu, kolektif Stop Genocide meminta pembatalan pertandingan Prancis-Israel selama pertemuan dengan direktur jenderal Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), menyusul protes di kantor pusat FFF, tempat para aktivis menduduki tempat tersebut.

FFF dilaporkan memberi tahu delegasi bahwa mereka "memahami" kemarahan yang dipicu oleh peristiwa ini, menurut Stop Genocide.

Pejabat FFF bahkan mengakui telah menyampaikan "kekhawatiran" mereka tentang pertandingan ini kepada UEFA, organisasi sepak bola Eropa, dan otoritas Prancis sejak awal.

Namun, FFF mengatakan keputusan itu berada di luar kendali mereka dan menunjuk UEFA sebagai satu-satunya pembuat keputusan. FFF juga menekankan meraka "diperintahkan" untuk mengadakan pertandingan meskipun ada ketegangan yang disebabkan oleh situasi di Palestina.

Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada Oktober 2023, Israel terus melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Sejak itu, lebih dari 43.600 orang, terutama anak-anak dan wanita, telah tewas, dan lebih dari 100.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Agresi Israel telah mengungsikan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut sebagai bagian dari blokade permanen yang telah menyebabkan kekurangan makanan, air minum, dan obat-obatan yang parah. Israel juga dituduh melakukan genosida di Palestina, di hadapan Mahkamah Internasional. (anadolu)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan