close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Reuters
icon caption
Foto: Reuters
Peristiwa
Senin, 29 Juli 2024 13:13

Prancis selidiki ancaman pembunuhan yang dikirim ke atlet Israel

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan dalam sebuah wawancara TV pada Minggu malam bahwa atlet Israel akan dilindungi.
swipe

Kepolisian Prancis telah membuka penyelidikan atas ancaman pembunuhan terhadap tiga atlet Israel di Olimpiade Paris. Israel menuduh Iran di balik potensi ancaman itu?

Petugas anti-kejahatan siber juga sedang menyelidiki perilisan data pribadi atlet di jejaring sosial pada 26 Juli dan berupaya menghapusnya, kata jaksa penuntut.

Menteri luar negeri Israel memperingatkan mitranya dari Prancis pada 25 Juli tentang potensi rencana yang didukung Iran untuk menargetkan atlet dan turis Israel selama Olimpiade Paris.

Para pejabat mengatakan atlet Israel yang berlaga di Olimpiade dikawal ke dan dari tempat pertandingan oleh unit taktis elit dan diberi perlindungan 24 jam selama Olimpiade. Dinas keamanan internal Israel, Shin Bet, membantu pengamanan.

Menteri dalam negeri Prancis sejak awal juga memberi jaminan keamanan ekstra untuk atlet Israel. Mereka akan menerima perlindungan 24 jam selama Olimpiade Paris. Menteri itu menanggapi seorang anggota parlemen sayap kiri mengatakan delegasi Israel tidak diterima dan menyerukan protes terhadap partisipasi mereka.

Olimpiade dimulai pada hari Jumat (26 Juli) di tengah kekhawatiran keamanan yang nyata dan meningkatnya ketegangan geopolitik atas perang di Ukraina dan Gaza. Perang Israel melawan Hamas yang telah menghancurkan Gaza telah menjadi pemicu kemarahan di kalangan sayap kiri Prancis, dengan beberapa kritikus menuduh anggota pro-Palestina sebagai antisemitisme.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan dalam sebuah wawancara TV pada Minggu malam bahwa atlet Israel akan dilindungi sepanjang waktu selama Olimpiade, 52 tahun setelah pembantaian Olimpiade Munich di mana 11 warga Israel dibunuh oleh militan Palestina.

Darmanin berbicara setelah anggota parlemen dari partai sayap kiri jauh France Unbowed (LFI) Thomas Portes difilmkan mengatakan bahwa atlet Olimpiade Israel tidak diterima di Prancis, dan bahwa harus ada protes terhadap keikutsertaan mereka dalam Olimpiade.

"Kita tinggal beberapa hari lagi dari acara internasional yang akan diselenggarakan di Paris, yaitu Olimpiade. Dan saya di sini untuk mengatakan bahwa tidak, delegasi Israel tidak diterima di Paris. Atlet Israel tidak diterima di Olimpiade di Paris," katanya di tengah tepuk tangan, menurut gambar yang diunggah di media sosial.

"Saya ingin mengatakan atas nama Prancis, kepada delegasi Israel, kami menyambut Anda di Prancis untuk Olimpiade ini," Menteri Luar Negeri Stephane Sejourne mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan rekan-rekan Uni Eropa di Brussels.

Ia mengatakan akan menekankan hal itu dalam panggilan telepon yang akan segera dilakukan dengan mitranya dari Israel. "Kami mengatakan kepadanya bahwa kami memastikan keamanan delegasi Israel," kata dia.

Paul Benvie, salah satu pejabat Departemen Luar Negeri AS yang mengoordinasikan keamanan Olimpiade untuk Tim AS, mengatakan kepada Reuters bahwa sentimen anti-Israel adalah "salah satu dari sejumlah masalah" yang sedang dicermati Washington, dan "bagian dari analisis yang sedang berlangsung untuk menentukan di mana kita perlu menyesuaikan strategi kita".

Beberapa anggota parlemen LFI memberikan pembelaan sebagian atas komentar Portes. Manuel Bompard, pejabat senior partai dan anggota parlemen, menulis di platform media sosial X bahwa ia mendukung Portes dalam menghadapi gelombang kebencian yang dialaminya.

"Menghadapi pelanggaran hukum internasional yang berulang oleh pemerintah Israel, sah-sah saja untuk meminta atletnya berkompetisi di bawah bendera netral di Olimpiade," tulisnya.

Israel membantah telah melanggar hukum internasional dalam perangnya di Gaza yang dipicu oleh serangan lintas batas Hamas pada Oktober tahun lalu.

Sebagai tanda masalah keamanan yang rumit di sekitar delegasi Israel, upacara peringatan untuk atlet Israel yang tewas dalam serangan Munich tahun 1972 telah dipindahkan dari luar Balai Kota Paris ke kedutaan Israel.

Komite Olimpiade Palestina pada hari Senin bergabung dengan seruan agar Israel dikeluarkan dari Olimpiade dalam surat terbuka kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.

Surat tersebut menuduh Israel melanggar gencatan senjata Olimpiade tradisional, yang dijadwalkan berlangsung dari 19 Juli hingga setelah Paralimpiade pada pertengahan September, dengan aksi militer yang terus berlanjut di Gaza.(asiaone)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan