close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Stephen Hubbard berdiri untuk mendengarkan putusannya [Handout/Layanan Pers Pengadilan Kota Moskow melalui Reuters]
icon caption
Stephen Hubbard berdiri untuk mendengarkan putusannya [Handout/Layanan Pers Pengadilan Kota Moskow melalui Reuters]
Peristiwa
Selasa, 08 Oktober 2024 13:04

Rusia hukum 6 tahun penjara pria AS yang jadi tentara bayaran Ukraina

Stephen Hubbard, 72, ditahan di Ukraina timur pada April 2022 dan dituduh berperang untuk Ukraina.
swipe

Seorang warga negara Amerika Serikat bernama Stephen Hubbard  di vonis hukuman penjara selama enam tahun dan 10 bulan oleh Rusia. Pria itu divonis bersalah dalam persidangan tertutup karena dituduh telah bertempur untuk Ukraina sebagai tentara bayaran.

Penyidik ​​mengatakan Stephen Hubbard, yang berasal dari negara bagian Michigan, AS, dibayar US$1.000 per bulan untuk bertugas di unit pertahanan teritorial Ukraina di kota Izyum di bagian timur, tempat ia tinggal sejak 2014.

Mereka menduga pria berusia 72 tahun itu mendaftar pada Februari 2022, tepat sebelum Rusia melancarkan invasi besar-besaran, dan diberi pelatihan, senjata, dan amunisi.

Hubbard ditahan oleh tentara Rusia dua bulan kemudian.

Kasus Hubbard pertama kali diketahui publik akhir bulan lalu ketika persidangannya dimulai dan ia mengaku bersalah. Pada sidang minggu lalu, pengadilan mengabulkan permintaan jaksa agar persidangan diadakan secara rahasia tanpa media.

Hubbard, yang diborgol, berjalan perlahan ke Pengadilan Kota Moskow dan berdiri dengan susah payah saat Hakim Alexandra Kovalevskaya membacakan hukuman, menurut wartawan dari kantor berita Reuters dan AFP yang berada di pengadilan.

Kantor berita pemerintah Rusia RIA melaporkan bahwa pengacara Hubbard berencana untuk mengajukan banding.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa Washington memiliki informasi terbatas tentang kasus tersebut karena Rusia menolak memberikan akses konsuler kepada Hubbard.

Ia mengonfirmasi bahwa Hubbard telah ditangkap dua tahun lalu di Ukraina.

"Kami kecewa, seperti yang sering terjadi, ketika mereka menolak memberikan akses konsuler," kata Miller kepada wartawan di Washington. "Mereka memiliki kewajiban untuk memberikannya dan kami akan terus mendesaknya. Kami sedang mencermati kasus ini dengan saksama dan mempertimbangkan langkah selanjutnya."

Saudari Hubbard, Patricia Hubbard Fox dan seorang kerabat lainnya meragukan pengakuannya, dengan mengatakan kepada Reuters bahwa ia memiliki pandangan pro-Rusia dan tidak mungkin mengangkat senjata mengingat usianya.

Dalam wawancara, Fox dan kerabat lainnya menggambarkan Hubbard sebagai sosok yang terisolasi yang telah terasing dari beberapa anggota keluarga selama puluhan tahun mengajar bahasa Inggris di luar negeri, termasuk di Jepang dan Siprus.

Fox mengatakan Hubbard pindah ke Ukraina pada tahun 2014 dan tinggal di sana selama beberapa waktu dengan seorang wanita Ukraina, bertahan hidup dengan uang pensiun kecil sekitar US$300 per bulan. Ia tidak pernah belajar bahasa Rusia atau Ukraina, katanya.

Hubbard adalah salah satu dari sedikitnya 10 orang Amerika yang berada di balik jeruji besi di Rusia, hampir dua bulan setelah pertukaran tahanan antara Moskow dan Barat membebaskan tiga orang Amerika, termasuk reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich, dan puluhan orang lainnya.(aljazeera)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan