Pembinaan ideologi Pancasila kepada masyarakat, khususnya di daerah perbatasan harus terus digaungkan dan dijalankan secara berkelanjutan. Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Prakoso, dalam acara bertajuk “Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Wilayah Perbatasan Negara Republik Indonesia” di perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong, Kalimantan Barat (2/24).
Sebagai bentuk komitmen keberlanjutan, BPIP akan melakukan pembangunan perpustakaan sekolah di SDN 12 Entikong. Setelah sebelumnya pada September 2023, BPIP telah melaksanakan kunjungan kerja di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, sekaligus memonitor distribusi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di SDN 12 Entikong.
Dalam Sosialisasi Pancaila yang berlangsung di Lapang PLBN, Prakoso mendorong para guru untuk meningkatkan literasi peserta didik melalui media yang media yang tepat.
“Kita berharap semua murid senantiasa meningkatkan literasi sejak dini, dengan beragam bacaan. Saya ingin semuanya menjadi orang hebat dimulai dengan membiasakan membaca sejak kecil sehingga ilmu pengetahuannya menjadi luas dari buku bacaan di perpustakaan yang akan kita bangun,” jelasnya.
Lebih lanjut, dengan dibangunnya perpustakaan, Prakoso menyampaikan harapannya agar perpustakaan tersebut menjadi awal yang baik bagi penanaman nilai-nilai Pancasila bagi generasi penerus bangsa.
Sementara itu, Pj Bupati Sanggau yang diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sanggau Antonius, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan dipilihnya Kabupaten Sanggau sebagai lokus kegiatan pembinaan ideologi Pancasila di perbatasan.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini, karena sangat baik dan strategis, sebagai salah satu upaya pembumian serta penguatan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat perbatasan lintas negara di Kecamatan Entikong dalam rangka merawat kebhinekaan, mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Selain itu, Antonius mengatakan, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan salah satu dari empat pilar kebangsaan, masih sering mendapat ujian berupa gangguan dari suatu kelompok atau paham yang tidak menginginkan Pancasila sebagai ideologi negara.
“Karena itu, adalah menjadi kewajiban kita bersama untuk mewaspadai itu dengan jangan sampai terjadi apalagi sampai meruntuhkan kedaulatan negara,” tegasnya.
Antonius menyebut, program BPIP telah tepat menyasar generasi muda yang rentan dipengaruhi oleh paham yang bertentangan dengan Pancasila. Ia menyebut, nilai-nilai Pancasila harus mengakar kuat dalam hati dan pikiran generasi muda.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP Agus Moh Najib, Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong Viktorius Dunand, Kepala Sekolah SDN 12 Entikong, Halijah dan para wali murid, Forkopimda Kabupaten Sanggau serta unsur TNI dan Polri.