Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menyusun berbagai program untuk mewujudkan empat tujuan utama bernegara sesuai dengan amanat UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno mengatakan, salah satu fokus utama pemerintahan saat ini adalah meningkatkan angka harapan hidup (AHH) yang dipengaruhi oleh akses kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan sosial. Pemerintah telah meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG), serta berencana membangun tiga juta rumah layak huni.
"Pak presiden bekerja tanpa letih, secara tekun, untuk memastikan kebijakan yang
tepat,” ucapnya dalam keterangan, dikutip Selasa (1/4).
Tantangan terbesar bukan hanya dalam pengadaan, tetapi dalam distribusi dan efektivitas program ini. Beberapa daerah masih mengalami keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang memadai, sementara ketimpangan layanan medis antara kota dan desa tetap menjadi masalah serius. Selain itu, program perumahan rakyat membutuhkan pengawasan ketat agar tidak terjebak dalam praktik korupsi yang sering menggerogoti proyek infrastruktur.
“Data-data yang ada digunakan sebagai acuan ilmiah agar manfaatnya langsung terasa oleh masyarakat,” ujarnya.
Keberhasilan operasi penyelamatan 554 warga negara Indonesia (WNI) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar juga menunjukkan komitmen negara dalam melindungi warganya di luar negeri.
Sementara itu, memajukan kesejahteraan umum menjadi tantangan tersendiri di tengah fluktuasi ekonomi global. Pemerintah telah merancang berbagai strategi, seperti pendirian Danantara untuk mengurangi ketergantungan pada modal asing dan Program Koperasi Desa Merah Putih guna menciptakan lapangan kerja.
Adapun, indikator kesejahteraan seperti Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita masih harus diuji dalam jangka panjang. Daya beli masyarakat yang menjadi perhatian utama Presiden Prabowo dihadapkan dengan lonjakan harga pangan dan energi.
Di sektor pendidikan, pemerintah menargetkan perbaikan skor PISA (Program for International Student Assessment) yang selama ini menjadi indikator kualitas pendidikan di tingkat global. Renovasi sekolah secara masif, peningkatan kesejahteraan guru, serta penerapan teknologi smart board di sekolah-sekolah menjadi bagian dari strategi ini.
Kebijakan terkait perlindungan anak di ruang digital juga menjadi langkah penting, mengingat meningkatnya penggunaan gawai di kalangan pelajar melalui penerbitan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP Tunas).
Kemudian, di kancah internasional, Prabowo aktif mengupayakan peran Indonesia dalam perdamaian dunia. Inisiatif seperti “Solusi DMZ Prabowo” untuk mengatasi konflik Rusia-Ukraina menunjukkan keberanian Indonesia dalam menawarkan solusi diplomatik. Selain itu, dukungan terhadap Palestina melalui bantuan kemanusiaan juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berpihak pada keadilan global.