close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Vladimir Putin dan Donald Trump. Foto:
icon caption
Vladimir Putin dan Donald Trump. Foto:
Peristiwa
Jumat, 20 Desember 2024 06:43

Putin siap berunding dengan Trump ‘kapan saja’ untuk mengakhiri perang di Ukraina

Putin juga membahas dampak perang ekonomi, membela Kremlin terhadap sanksi dan kenaikan inflasi.
swipe

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapannya untuk berdiskusi dengan Presiden terpilih AS Donald Trump terkait masa depan perang di Ukraina. Ia siap bertemu "kapan saja". Tetapi di sisi lain, Putin mengakui penyesalannya karena tidak melancarkan perang skala penuh Rusia di Ukraina lebih awal.

"Jika kita pernah bertemu dengan Presiden terpilih Trump, saya yakin kita akan punya banyak hal untuk dibicarakan," kata Putin. Ia menekankan Rusia terbuka terhadap negosiasi dan kompromi.  

Dalam konferensi pers akhir tahunnya, Putin berbicara dengan nada percaya diri. Tetapi, ia terpaksa mengakui tidak tahu kapan Rusia akan mengambil kembali wilayah Kursk milik Rusia yang dikuasai Kiev sejak Agustus.

Sesi tanya jawab tahunan tradisional sebagian besar merupakan acara televisi sekaligus menjadi acara langka di mana Putin dihadapkan pada situasi sulit dengan beberapa pertanyaan yang tidak mengenakkan. Putin berbicara selama kurang dari empat setengah jam.

Pernyataan itu muncul saat Kiev melaporkan tiga kematian akibat serangan Rusia di Ukraina timur laut, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels. Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, telah menyerukan dimulainya negosiasi, yang memicu kekhawatiran di Kiev bahwa ia dapat memaksa Ukraina untuk menerima perdamaian dengan syarat-syarat yang menguntungkan Moskow.

Ketika ditanya tentang pendekatan Trump terkait kemungkinan kesepakatan damai, Putin mengatakan dia akan menyambut baik pertemuan dengan calon dari Partai Republik tersebut. 

"Saya tidak tahu kapan saya akan menemuinya. Dia tidak mengatakan apa pun tentang itu. Saya tidak berbicara dengannya selama lebih dari empat tahun. Tentu saja saya siap untuk itu. Kapan saja," kata Putin. "Jika kita pernah bertemu dengan Presiden terpilih Trump, saya yakin kita akan memiliki banyak hal untuk dibicarakan," katanya, seraya menambahkan bahwa Rusia siap untuk negosiasi dan kompromi.

Teka-teki Kursk
Sementara memuji kemajuan Rusia di medan perang, Putin menghadapi pertanyaan tentang kapan penduduk yang mengungsi dari wilayah Kursk dapat kembali ke rumah. Ribuan orang dievakuasi setelah pasukan Ukraina merebut sebagian wilayah tersebut pada bulan Agustus. 

"Kami pasti akan mengusir mereka. Namun, pertanyaan tentang tanggal tertentu, maaf, saya tidak bisa mengatakannya sekarang," katanya.

Putin juga membahas dampak ekonomi perang, membela tanggapan Kremlin terhadap sanksi dan kenaikan inflasi. Ia mengakui bahwa kenaikan harga bahan pokok seperti mentega dan daging "tidak mengenakkan", tetapi menegaskan bahwa situasinya tetap "stabil, meskipun ada ancaman eksternal".

Ketika ditanya tentang pendekatan Trump terkait kemungkinan kesepakatan damai, Putin mengatakan dia akan menyambut baik pertemuan dengan calon dari Partai Republik tersebut. 

"Saya tidak tahu kapan saya akan menemuinya. Dia tidak mengatakan apa pun tentang itu. Saya tidak berbicara dengannya selama lebih dari empat tahun. Tentu saja saya siap untuk itu. Kapan saja," kata Putin. 

“Jika kita pernah bertemu dengan Presiden terpilih Trump, saya yakin kita akan memiliki banyak hal untuk dibicarakan,” seraya menambahkan bahwa Rusia siap untuk negosiasi dan kompromi.

Teka-teki Kursk
Sambil memuji kemajuan Rusia di medan perang, Putin menjawab pertanyaan tentang kapan penduduk yang mengungsi dari wilayah Kursk dapat kembali ke rumah. Ribuan orang dievakuasi setelah pasukan Ukraina merebut sebagian wilayah tersebut pada bulan Agustus. 

"Kami pasti akan mengusir mereka. Namun, pertanyaan tentang tanggal tertentu, maaf, saya tidak bisa mengungkapkannya sekarang," katanya.

Putin juga membahas dampak perang ekonomi, membela Kremlin terhadap sanksi dan kenaikan inflasi. Ia mengakui bahwa kenaikan harga bahan pokok seperti mentega dan daging "tidak mengenakkan", tetapi menegaskan bahwa masalah tetap "stabil, meskipun ada ancaman eksternal".

Putin membela keterlibatan Rusia di Suriah sebagai sebuah keberhasilan, menepis klaim kekalahan menyusul jatuhnya mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad. "Kami datang ke Suriah agar tidak tercipta kantong teroris di sana seperti di Afghanistan. Secara keseluruhan, kami telah mencapai tujuan kami," katanya.

Pernyataan pemimpin Kremlin tersebut menggarisbawahi keyakinannya terhadap strategi militer Rusia, bahkan ketika tantangan meningkat di dalam negeri dan di medan perang.(kyivpost)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan