Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana menelepon Presiden terpilih Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump untuk memberi selamat atas kemenangannya dalam pemilihan umum.
"Saya tidak mengetahui rencana presiden untuk memberi selamat kepada Trump atas pemilihan umum," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Rabu dalam jumpa pers pagi hari.
"Jangan lupa bahwa kita berbicara tentang negara yang tidak bersahabat yang secara langsung dan tidak langsung terlibat dalam perang melawan negara kita," tambahnya.
Putin adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang mengirim ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS tahun 2016.
Ketika ditanya apakah keputusan Putin untuk tidak memberi selamat kepada Trump dapat memperburuk hubungan antara AS dan Rusia, Peskov mengatakan hal tersebut hampir tidak mungkin karena hubungan antara kedua negara berada pada titik terendah dalam sejarah.
"Apa yang terjadi selanjutnya tergantung pada kepemimpinan Amerika. Presiden Putin telah mengatakan lebih dari satu kali bahwa ia terbuka untuk dialog yang konstruktif, berdasarkan keadilan, kesetaraan, dan kemauan untuk mempertimbangkan kepentingan bersama," kata Peskov.
"Saat ini, pemerintahan AS memiliki posisi yang sangat bertentangan. Kita akan lihat apa yang terjadi pada bulan Januari," imbuh dia.
Berbicara tentang janji Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina, Peskov mengatakan Rusia menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Trump setelah menjabat sebelum memulai negosiasi.
"Begitu [di Ruang Oval], pernyataan terkadang dapat memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami katakan bahwa kami menganalisis segala sesuatu dengan cermat, memantau segala sesuatu, dan kami akan menarik kesimpulan dari kata-kata spesifik dan tindakan konkret,” katanya.