close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Lidia Thorpe. Foto: SC Youtube
icon caption
Lidia Thorpe. Foto: SC Youtube
Peristiwa
Senin, 21 Oktober 2024 16:20

Raja Charles diteriaki soal genosida Aborigin di Parlemen Australia

Australia dihuni oleh Inggris pada akhir abad ke-18, yang mengakibatkan pemindahan massal masyarakat Aborigin dan kematian yang tak terhitung.
swipe

Saat menapakkan kaki di Australia, Raja Inggris Charles III mendapat sambutan negatif dari seorang anggota parlemen Aborigin. Dalam kunjungan pertamanya selama menjadi raja selama satu dekade itu, Charles diteriaki anggota Parlemen Aborigin yang mengingatkannya tentang genosida suku Aborigin oleh Inggris.

Charles, yang sedang dalam tur kerajaan pertamanya sejak mengumumkan diagnosis kankernya pada bulan Februari, dikonfrontasi pada hari Senin setelah menyelesaikan pidatonya di Parlemen Australia di mana ia membahas perubahan iklim.

“Anda melakukan genosida terhadap rakyat kami. Kembalikan tanah kami! Kembalikan apa yang Anda curi dari kami!” teriak Senator Lidia Thorpe.

“Tulang-tulang kami, tengkorak kami, bayi-bayi kami, rakyat kami. Anda telah menghancurkan tanah kami!”

“Ini bukan tanah Anda!” lanjut Thorpe saat ia digiring pergi oleh petugas keamanan.

Thorpe, yang merupakan orang Pribumi pertama yang mewakili negara bagian Victoria di Senat, sebelumnya terlihat membalikkan badannya ketika God Save the King diputar untuk menyambut kedatangan Charles.

Australia dihuni oleh Inggris pada akhir abad ke-18, yang mengakibatkan pemindahan massal masyarakat Aborigin dan kematian yang tak terhitung jumlahnya akibat penyakit dan pembantaian di daerah perbatasan.

Negara ini telah merdeka secara de facto dari Inggris sejak 1901, tetapi tetap menjadi wilayah Persemakmuran dengan raja Inggris sebagai kepala negara.

Warga Australia memilih untuk mempertahankan raja dalam referendum tahun 1999, dan tahun lalu menolak usulan untuk mengakui penduduk asli Australia dalam konstitusi dan membentuk badan konsultatif penduduk asli.

Perdana Menteri Anthony Albanese telah menyatakan keinginannya agar Australia menjadi negara republik tetapi telah memutuskan untuk tidak mengadakan referendum mengenai masalah tersebut selama masa jabatan parlemen saat ini.

Charles dan Ratu Camilla mendarat di Sydney pada hari Jumat, memulai tur sembilan hari di Australia dan Samoa.

Dalam pidatonya di Parlemen, Charles meminta Australia untuk mengambil peran kepemimpinan dalam memerangi perubahan iklim, menyebut meningkatnya intensitas kebakaran hutan dan banjir di negara itu sebagai "tanda yang tidak salah lagi" dari planet yang memanas.

"Australia memiliki semua bahan alami untuk menciptakan cara hidup regeneratif yang lebih berkelanjutan," kata Charles.

"Dengan memanfaatkan kekuatan yang diberikan alam kepada negara ini, baik itu angin atau sinar mataharinya yang terkenal, Australia tengah menelusuri jalan menuju masa depan yang lebih baik dan lebih aman. Merupakan kepentingan kita semua untuk menjadi pengurus dunia yang baik. Dan menjadi leluhur yang baik bagi mereka yang datang setelah kita," kata Charles.

Sebelumnya, Charles dan Camilla meletakkan karangan bunga di Australian War Memorial di Canberra.

Pada hari Minggu, raja dan ratu menghadiri kebaktian gereja di Sydney setelah beristirahat sehari sebelumnya.(aljazeera)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan