close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi gerbang tol./Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi gerbang tol./Foto Pixabay.
Peristiwa - Kecelakaan
Rabu, 05 Februari 2025 16:06

Risiko kecelakaan di gerbang tol

Apa yang membut gerbang tol rawan kecelakaan?
swipe

Sebanyak delapan orang tewas dan 11 lainnya luka-luka akibat kecelakaan di gerbang tol Ciawi 2—Jalan Tol Jagorawi arah Jakarta—Bogor, Jawa Barat pada Selasa (4/2) menjelang tengah malam. Insiden maut itu melibatkan tujuh kendaraan.

Diduga, kecelakaan terjadi karena truk yang mengangkut galon air kemasan mengalami rem blong lantas menabrak kendaraan di depannya yang tengah melakukan transaksi pembayaran elektronik tol (e-toll).

Meski menjadi sebuah kemudahan, kecelakaan di gerbang tol yang menggunakan sistem elektronik kerap terjadi. Maret tahun lalu misalnya, kecelakaan beruntun terjadi di gerbang tol Halim Utama dari arah Jatiwaringin ke tol dalam kota.

Dikutip dari Insurance Journal, profesor madya di departemen teknik sipil dan lingkungan di Universitas Central Florida, Mohamed Abdel-Aty yang mempelajari sistem jalan tol Orlando-Orange County di Florida mengungkapkan, antara Januari 1994 dan Juni 1997 sebesar 31,6% dari total kecelakaan terjadi di 10 gerbang tol utama dan 46,3% di 38 pintu tol.

Dia mengatakan, pengenalan jalur tol elektronik di samping jalur biasa telah meningkatkan angka kecelakaan di Holland-East Mainline Plaza yang sibuk.

“Campuran jalur elektronik tol dan jalur lainnya, (membuat) kebingungan dari pengemudi yang tidak familier, itulah yang menyebabkan sebagian besar tabrakan dari belakang,” ujar Abdel-Aty.

Muamer Abuzwidah seorang peneliti dari Universitas Sharjah dan Mohamed Abdel-Aty dalam riset mereka di jurnal Safety Science (2018) yang menyelidiki data kecelakaan selama tujuh tahun dan mengevaluasi sejumlah jalan tol jalur utama di Florida menyebut, ada indikasi sebagian besar kecelakaan terjadi di area yang menyimpang dan menyatu, sebelum dan setelah gerbang tol.

Selain itu, ada hubungan yang signifikan antara frekuensi kecelakaan dan jenis gerbang tol, lalu lintas harian rata-rata tahunan, dan usia pengemudi. Penelitian ini membuktikan pula gerbang tol hibrida—sistem gardu tol konvensional dengan jalur ekspres terbuka berbasis elektronik—dan gerbang tol elektronik memiliki kaitan dengan jumlah kecelakaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan gerbang tol tradisional, masing-masing sebesar 44,7% dan 72,6%.

Menurut The Bussey Law Firm, kendaraan bakal melambat karena pengemudi harus berhenti secara berkala untuk membayar tol. Kecelakaan dapat terjadi dalam beberapa detik saat pengemudi tak fokus pada jalan.

Kelalaian pengemudi merupakan risiko umum yang terkait dengan gerbang tol, terutama bagi mereka yang tak terbiasa melewati gerbang tol. Gerbang tol sering kali ditempatkan di ruas jalan yang panjang, yang bisa membuat pengemudi sangat lelah.

Pengemudi mungkin tak selalu fokus pada apa yang ada di jalan tepat di depan mereka. Gerbang tol kerap kali mengharuskan banyak kendaraan untuk berpindah dari beberapa jalur menjadi satu atau dua jalur. Dengan demikian, pengemudi harus terus-menerus melihat sekeliling, termasuk memeriksa titik buta mereka.

Di samping pengemudi yang kebingungan karena tak yakin di jalur mana mereka seharusnya berada, penyebab lainnya gerbang tol sangat berbahaya menurut situs web Eichen Crutchlow Zaslow, karena pengemudi yang tak fokus mencoba membaca rambu-rambu, mengeluarkan uang tunai atau kartu dari saku, dan berpindah jalur secara bersamaan. Lainnya karena pengemudi yang tidak sabar yang mungkin tak memperlambat laju kendaraannya atau yang berpindah jalur pada menit terakhir untuk mencari jalur yang lebih pendek.

Abdel-Aty dalam Insurance Journal menyarankan, salah satu kunci mencegah kecelakaan di gerbang tol adalah memisahkan pengemudi yang harus berhenti dari mereka yang tidak.

“Pengemudi juga memerlukan rambu dan marka jalur yang memberi mereka cukup waktu untuk masuk ke jalur yang benar,” ujar Abdel-Aty.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan