close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Prabowo Subianto menyapa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kongres Demokrat, Jakarta, Februari 2025. /Foto Instagram @agusyudhoyono
icon caption
Presiden Prabowo Subianto menyapa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kongres Demokrat, Jakarta, Februari 2025. /Foto Instagram @agusyudhoyono
Peristiwa
Jumat, 28 Februari 2025 14:27

Saat Prabowo menyinggung bursa capres di depan Puan, AHY, dan Gibran

Prabowo dinilai sedang memancing kompetisi di antara Puan. AHY, dan Gibran.
swipe

Momen ketika Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gibran Rakabuming Raka duduk bersebelahan pada acara Kongres VI Partai Demokrat, SCBD, Jakarta, Selasa (25/2) disinggung oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam sambutannya, Prabowo menyebut ketiganya bakal bersaing memperebutkan kursi capres atau cawapres di Pilpres 2024.

"Sekarang berdampingan, tetapi nanti bisa bersaing orang-orang ini nih. Tidak apa-apa.  Bersaing itu baik. Siapa nomor 1, ajaklah nomor 2, ajaklah nomor 3. Ya kan?" kata Prabowo disambut tawa peserta kongres. 

Puan, AHY, dan Gibran memang duduk berdampingan di kursi barisan depan pada acara Kongres Demokrat. Sebagaima tertangkap kamera, AHY berada di tengah-tengah Puan dan Gibran. Puan mengenakan baju hitam, sedangkan Gibran berbusana batik.

Puan ialah kader PDI-Perjuangan yang kembali menjabat sebagai Ketua DPR RI, sedangkan AHY ialah Ketua Umum Partai Demokrat yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan. Gibran saat ini belum berparpol setelah dipecat PDI-P.

Di Pilpres 2024, AHY sempat disiapkan untuk jadi pendamping Anies Baswedan meskipun duet itu akhirnya gagal karena pecah kongsi antara Demokrat dan koalisi parpol pengusun Anies. Adapun Puan sempat dirumorkan bakal dipasangkan dengan Prabowo. 

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan menilai Prabowo sedang memancing ketiganya untuk berkompetisi jadi calon pendampingnya di Pilpres 2029. Apalagi, Gerindra sudah mendeklarasikan bakal kembali mencalonkan Prabowo sebagai kandidat di pilpres tersebut.

"Ketiganya punya nilai plus-minus. Kalau gerakan adili Jokowi masih menguat hingga 2029, tentu formasi Prabowo- Gibran tidak terlalu menguntungkan karena cenderung berlawanan dengan kehendak masyarakat luas. Formasi Prabowo-AHY berpeluang mendapat sentimen positif," kata Yusak kepada Alinea.id, Kamis (27/2).

Lebih juah, Yusak menilai bursa kandidat capres-cawapres untuk Pilpres 2029 sudah mulai memanas dari jauh-jauh hari. Dengan dihapusnya ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) oleh Mahkamah Konstitusi, persaingan antara elite politik akan semakin ketat. 

"Kalau Prabowo maju lagi, tentu kompetisi Puan, AHY, dan Gibran ada dalam domain memperebutkan kursi cawapres. Kalau Prabowo tidak maju di 2029, saya kira akan lain petanya. Bisa saja AHY, Gibran dan Puan maju capres," kata Yusak. 
 
Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Kholidul Adib sepakat AHY, Puan, dan Gibran punya modal politik untuk masuk di bursa kandidat Pilpres 2024. Apalagi, ketiganya merupakan pejabat publik yang kemungkinan besar masih menjabat hingga 2029. 

"Tentu Prabowo paham itu. Apalagi Prabowo sudah sejak 2004 itu berkompetisi di bursa capres dengan mengikuti konvensi partai Golkar, namun kalah dari Wiranto," jelas Kholidul kepada Alinea.id. 

Kholidul menilai Pilpres 2029 akan jadi ajang politik bagi kalangan anak muda, seperti Gibran, AHY, dan juga Puan. "Hendaknya mereka mempersiapkan diri dengan matang," imbuh dia.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan