Serangan pesawat nirawak Ukraina menewaskan seorang wanita berusia 85 tahun dan melukai sembilan orang di kota Kursk, Rusia, dekat perbatasan dengan Ukraina.
"Kursk telah menjadi sasaran serangan musuh besar-besaran semalam," kata pemerintah daerah Kursk di Telegram, Selasa (15/4).
Beberapa apartemen di gedung hunian bertingkat terbakar akibat serangan pesawat nirawak tersebut, kata penjabat Wali Kota Sergei Kotlyarov di Telegram. Warga telah dievakuasi ke sekolah terdekat, tambahnya.
Pesawat nirawak juga menghantam garasi ambulans, merusak 11 mobil, kata pemerintah daerah tersebut.
Lebih dari 20 ledakan mengguncang kota tersebut, menurut saluran Baza dan SHOT Telegram Rusia, yang sering menerbitkan informasi dari sumber-sumber di dinas keamanan dan penegak hukum.
Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen. Tidak ada komentar langsung dari Ukraina. Kedua belah pihak membantah telah menargetkan warga sipil.
Pasukan Ukraina melancarkan serangan ke wilayah Kursk pada bulan Agustus, tetapi pasukan Rusia telah berhasil dalam beberapa bulan terakhir dalam mendorong pasukan Ukraina kembali melintasi perbatasan.
Serangan pada tanggal 15 April itu menyusul serangan rudal Rusia yang menewaskan sedikitnya 34 orang pada tanggal 13 April di kota Sumy, Ukraina, ibu kota wilayah Sumy, yang berbatasan dengan wilayah Kursk, Rusia.
Layanan darurat negara Ukraina mengatakan dua anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan itu, yang terjadi saat warga Ukraina memperingati Minggu Palma. Sedikitnya 117 orang lainnya -- termasuk 15 anak-anak -- terluka.
Pejabat dari seluruh dunia mengecam Rusia dan Presiden Vladimir Putin pada tanggal 14 April.
Pejabat Eropa menuduh Rusia melakukan kejahatan perang, sementara pejabat AS mulai dari Presiden Donald Trump hingga beberapa anggota parlemen Partai Republik dan Demokrat menyatakan kengerian atas kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh serangan besar kedua yang menewaskan warga sipil Ukraina dalam 10 hari.(refrl)