Pasukan keamanan di negara bagian Puntland di timur laut Somalia mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menewaskan lebih dari 60 teroris ISIS (Daesh).
Jenderal Mohamoud Fadhigo, juru bicara Operasi Kontra-Terorisme Puntland, mengatakan kepada wartawan bahwa operasi tersebut melibatkan serangan udara dan darat yang terkoordinasi terhadap para teroris di wilayah pegunungan di wilayah Bari.
“Operasi terhadap para teroris terus berlanjut dan pertempuran terakhir di wilayah Haraaryo menewaskan antara 60 hingga 65 teroris,” katanya.
Meskipun ia tidak menyebutkan jumlah pasti pasukan keamanan yang tewas selama operasi tersebut, ia menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang gugur membela negara melawan para teroris.
Pasukan keamanan menangkis serangan ISIS yang menggunakan bom bunuh diri di pangkalan militer di wilayah Bari pada hari Selasa sebelumnya.
Laporan media mengatakan bahwa lebih dari 15 penyerang, termasuk bom bunuh diri, tewas dalam serangan tersebut.
“Pagi ini, Pasukan Operasi Kontra-Terorisme Puntland mengalahkan teroris ISIS dalam pertempuran langsung di wilayah Haraaryo di pegunungan Cal Miskaad,” tulis pasukan kontra-terorisme di X.
Sementara itu, Komando Afrika Amerika Serikat (AFRICOM) mengatakan Selasa bahwa serangan udara pada 1 Februari yang dilakukan terhadap ISIS menewaskan 14 teroris, termasuk seorang pemimpin senior.
Serangan udara itu menargetkan pemimpin senior ISIS-Somalia di serangkaian kompleks gua sekitar 50 mil (80 kilometer) di tenggara kota pelabuhan Bosaso, ibu kota wilayah Bari di timur laut.
Di antara mereka yang tewas adalah Ahmed Maeleninine, perekrut utama ISIS, pemodal, dan pemimpin operasi eksternal yang “bertanggung jawab atas penyebaran jihadis ke Amerika Serikat dan seluruh Eropa.”
Pasukan keamanan telah melakukan operasi terhadap kelompok teroris itu selama lebih dari sebulan, membebaskan wilayah yang luas dari kendalinya.
Somalia telah dilanda ketidakamanan selama bertahun-tahun, dengan ancaman utama yang berasal dari kelompok teror al-Shabaab dan ISIS.
Sejak 2007, al-Shabaab telah memerangi pemerintah Somalia dan Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS) -- misi multidimensi yang disahkan oleh Uni Afrika dan diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Kelompok teroris tersebut telah meningkatkan serangan sejak Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengumumkan "perang habis-habisan" terhadapnya. (aa)