Donald Trump suka mengolok-olok kemampuan komunikasi Joe Biden, yang dianggap memiliki masalah kognitif. Setelah Kamala Harris menggantikan Biden di bursa pemilihan presiden AS 2024, Trump ternyata tidak berhenti. Harris pun jadi korban olok-olok yang sama oleh Trump.
Calon presiden dari Partai Republik itu mengklaim bahwa saingannya dari Partai Demokrat tersebut memiliki "masalah kognitif yang lebih besar" daripada Presiden Joe Biden, yang menarik diri dari pencalonan Gedung Putih setelah penampilan debat yang buruk.
Kekhawatiran atas usia dan kondisi mental Biden yang berusia 81 tahun meningkat setelah debat tanggal 27 Juni antara dia dan Trump.
Berpidato pada rapat umum pemilihan di negara bagian medan pertempuran Georgia, calon presiden dari Partai Republik Trump mengatakan dunia "menertawakan" Wakil Presiden Harris yang berusia 59 tahun.
"Anda tahu apa yang sebenarnya mereka tertawakan? Kamala, karena mereka tidak percaya bahwa dia akan menjadi presiden. Mereka tidak dapat mempercayainya," kata Trump, 78 tahun.
"Anda berbicara tentang masalah kognitif? Dia memiliki masalah kognitif yang lebih besar daripada dia (Biden), menurut pendapat saya," kata Trump.
"Beginilah cara kita akan mengakhiri era inflasi dan kekacauan, kesengsaraan. Di bawah Kamala dan Crooked Joe, kita mengalami kesengsaraan seperti itu. Pikirkan tentang apa yang telah kita alami dengan inflasi, dengan perang di seluruh dunia,” katanya.
Trump pun membanggakan bahwa di masanya tidak ada lawan AS yang berani 'macam-macam'. Dia pun menyitir pengakuan Perdana Menteri Polandia Viktor Orban terhadap dirinya.
“Dia (Orban) berkata, itu satu alasan sederhana. Donald Trump bukanlah presiden. Anda menjadikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat. Tidak ada yang memahaminya. Semua orang takut padanya. Mereka takut pada Donald Trump... China takut padanya. Rusia takut padanya. Mereka semua takut padanya. Kami tidak punya masalah,” kata Trump menirukan perkataan Orban.
“Rusia tidak pernah masuk ke Ukraina, dan mereka tidak melakukannya. Selama empat tahun, mereka tidak melakukannya. Ketika saya pergi, mereka langsung masuk," katanya.
Trump menuduh bahwa jika Harris mendapat tambahan empat tahun, dia akan mendeindustrialisasi AS dan menghancurkan negara itu.
“Kita akan menjadi republik pisang. Kita akan hancur. Rencana mereka mengerikan," katanya.
Pemilihan presiden akan berlangsung di AS pada tanggal 5 November.(indiatelegraph)