close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto: Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Foto: Pixabay
Peristiwa
Senin, 09 September 2024 17:04

Singapura ajukan RUU untuk melawan ‘deepfake’ termasuk manipulasi AI dan Photoshop selama pemilu

Pelanggar dapat didenda hingga S$1.000 (Rp11.8 juta), dipenjara hingga satu tahun, atau keduanya.
swipe

Pemerintah Singapura hari ini mengajukan RUU yang akan melarang "deepfake" selama pemilihan umum, yang mencakup semua konten daring yang secara realistis menggambarkan seorang kandidat mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak mereka lakukan.

Straits Times (ST) Singapura melaporkan bahwa RUU tersebut diajukan di Parlemennya oleh Menteri Negara Pengembangan Digital dan Informasi Rahayu Mahzam hari ini.

"Misinformasi yang dibuat oleh konten yang dihasilkan AI dan deepfake merupakan ancaman yang menonjol bagi integritas elektoral kita," kata seorang juru bicara kementerian.

"Kami melihat RUU baru ini bukan sebagai pengganti Pofma (Undang-Undang Perlindungan dari Kebohongan dan Manipulasi Online), tetapi lebih sebagai sarana untuk menambah dan mempertajam peraturan kami di bawah rezim iklan pemilu daring, untuk menopang integritas proses pemilu kita," tambahnya.

Dilaporkan bahwa RUU tersebut akan mencakup semua konten yang dimanipulasi secara digital, baik yang dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan (AI), atau perangkat lunak manipulasi gambar seperti Adobe Photoshop.

Laporan tersebut mengatakan bahwa dengan RUU tersebut, seorang kandidat dapat meminta petugas pemilihan untuk meninjau konten tersebut, dan petugas tersebut dapat mengeluarkan arahan korektif kepada mereka yang menerbitkan konten iklan pemilu daring yang dilarang.

Ini akan mencakup penghapusan konten yang menyinggung, atau pembatasan akses ke konten tersebut dari pemilih Singapura selama periode pemilihan.

Pelanggar dapat didenda hingga S$1.000 (Rp11.8 juta), dipenjara hingga satu tahun, atau keduanya. Layanan media sosial juga dapat didenda hingga S$1 juta (Rp11.8 miliar) jika mereka tidak mematuhinya.

Ini terjadi karena Singapura harus menyelenggarakan pemilihan umum pada bulan November tahun depan.(malaymail)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan