close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calin Georgescu. Foto: Ist
icon caption
Calin Georgescu. Foto: Ist
Peristiwa
Selasa, 26 November 2024 09:05

Capres 'underdog' Rumania jungkirbalikkan lembaga survei, gara-gara TikTok?

Pada tanggal 18 November, akun TikTok miliknya telah mengumpulkan 92,8 juta penayangan terutama dalam dua bulan terakhir.
swipe

Sebagian besar jajak pendapat memperkirakan Calin Georgescu akan memenangkan kurang dari 10% suara di putaran pertama pemilihan presiden Rumania. Tapi realita ternyata menunjukkan hasil yang beda. Faktor TikTok?

Wajar saja Goergescu tidak diunggulkan. Populis sayap kanan berusia 62 tahun itu kurang dikenal. Namun, faktanya ia mengguncang lanskap politik Rumania dengan meraih suara terbanyak dan maju ke putaran kedua untuk berhadapan dengan reformis Elena Lasconi dari partai progresif Save Romania Union.

Ia juga mengalahkan Perdana Menteri petahana Marcel Ciolacu dari Partai Sosial Demokrat, sehingga partai yang berkuasa itu untuk pertama kalinya dalam 35 tahun sejarah pascakomunis Rumania tidak memiliki kandidat dalam putaran kedua, yang ditetapkan pada 8 Desember.

Hasil yang mengejutkan itu membuat banyak pengamat politik bertanya-tanya mengapa sebagian besar survei lokal meleset, menempatkan Georgescu di belakang setidaknya lima kandidat lainnya.

Lahir di Bucharest pada tahun 1962, Georgescu memegang gelar doktor dalam bidang pedologi, cabang ilmu tanah, dan memegang berbagai posisi di kementerian lingkungan Rumania pada tahun 1990-an, menurut situs webnya. Antara tahun 1999 dan 2012, ia menjadi perwakilan Rumania di komite nasional Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Georgescu, yang pernah menjadi anggota Aliansi untuk Persatuan Rakyat Rumania (AUR) yang berhaluan kanan-jauh Rumania, meninggalkan partai tersebut pada tahun 2022 setelah periode pertikaian internal dan dituduh oleh rekan-rekannya sebagai pro-Rusia dan kritis terhadap NATO, aliansi militer pimpinan AS yang menjadi bagian Rumania.

Ia mendukung Gereja Ortodoks Rumania dan telah memicu kontroversi di masa lalu karena menggambarkan para pemimpin fasis dan nasionalis Rumania dari tahun 1930-an dan 1940-an sebagai pahlawan nasional.

Menurut media lokal, ia memuji Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "seorang pria yang mencintai negaranya" dan menyebut Ukraina sebagai "negara rekaan", tetapi ia mengaku tidak pro-Rusia. Ia menikah dan memiliki tiga putra.

Banyak pengamat yang mengaitkan kesuksesan Georgescu dengan akun TikTok miliknya, yang memiliki 3,7 juta like dan 274.000 pengikut. Ia memperoleh banyak perhatian dan popularitas dalam beberapa minggu terakhir.

Menurut laporan oleh Expert Forum, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Bukares, akun TikTok Georgescu mengalami ledakan yang katanya "tampak tiba-tiba dan dibuat-buat, mirip dengan hasil jajak pendapatnya."

Pada tanggal 18 November, akun TikTok miliknya telah mengumpulkan 92,8 juta penayangan terutama dalam dua bulan terakhir. Laporan tersebut menyatakan, angka tersebut bertambah 52 juta penayangan seminggu kemudian, hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara putaran pertama.

"Tema yang paling terlihat didorong oleh Calin Georgescu di TikTok dalam dua bulan terakhir adalah perdamaian, lebih tepatnya kebutuhan Rumania untuk berhenti mendukung Ukraina agar Rumania tidak terlibat dalam perang," kata laporan tersebut.

Akun TikTok lainnya, yang hanya menampilkan konten Geogescu, dan yang memiliki 1,7 juta like pada Minggu malam, tampaknya telah dihapus. Akun tersebut memiliki unggahan yang memperlihatkan Georgescu menghadiri gereja, berlatih judo, berlari di lintasan oval, dan berbicara di podcast.

“Kita butuh TikTok untuk memberikan pencerahan dan benar-benar menyelidiki apa yang terjadi di Rumania,” kata Madalina Voinea, dari Expert Forum, kepada The Associated Press.

Cristian Andrei, konsultan politik yang berkantor di Bucharest, mengatakan bahwa kinerja Georgescu yang tidak terduga dalam jajak pendapat tidak ada hubungannya dengan daya tariknya, tetapi lebih karena para pemilih mulai bosan dengan kelas politik yang tidak peka.

"Dia hanya orang yang berhasil menggunakan jejaring sosial untuk membuat dirinya terlihat di tengah kekosongan bagi banyak warga Rumania yang kehilangan kontak dengan partai politik, setidaknya dengan para elit di Bucharest,” katanya. “Partai politik arus utama telah kehilangan kemampuan untuk menggunakan platform baru ini.”

Ia menambahkan bahwa politisi dari partai tradisional Rumania tidak memiliki pesan harapan dan tidak memiliki visi yang jelas untuk negara mereka menjelang pemungutan suara.

“Debat dalam kampanye ini sangat rendah kualitas dan idenya,” katanya.

Posisinya meliputi dukungan bagi petani Rumania, mengurangi ketergantungan impor, dan meningkatkan produksi energi dan pangan lokal. Ia juga ingin membangun model distribusi “berdaulat” yang konon didasarkan pada demokrasi partisipatif di mana “Kebenaran, Kebebasan, dan Kedaulatan adalah poros nilai” dalam pembangunan Rumania.

Mengenai kebijakan luar negeri, anggota NATO dan Uni Eropa Rumania akan menghormati kewajibannya, ia menyatakan di situs webnya, tetapi hanya “sejauh mereka akan menghormati kewajiban mereka” terhadap Rumania. Ia juga mengatakan Rumania harus memainkan “peran yang lebih konsisten” dalam urusan internasional.

Perang di negara tetangga Ukraina, katanya, menyoroti “pentingnya diversifikasi hubungan eksternal” dan bahwa Rumania harus memperkuat kemampuan pertahanannya.

Peran presiden Rumania membawa kekuatan pengambilan keputusan yang signifikan dalam bidang-bidang seperti keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan penunjukan hakim. Meskipun memiliki kekuasaan eksekutif yang terbatas dalam urusan dalam negeri, seorang presiden dapat memveto usulan undang-undang parlemen, dan membubarkan parlemen jika pengangkatan perdana menteri ditolak dua kali. (france24)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan