Taiwan mendesak Tiongkok untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap perjalanan Presiden Lai Ching-te yang akan datang ke tiga sekutu diplomatik di Pasifik. Seruan itu disampaikan karena biasanya Tiongkok langsung menggelar latihan militer sebagai reaksi atas kunjungan presiden Taiwan ke luar negeri.
Lai berangkat pada hari Sabtu untuk mengunjungi Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau, perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat pada tanggal 20 Mei.
“Kami meminta Beijing untuk tidak menggunakan praktik lama [presiden Taiwan yang bepergian ke luar negeri] sebagai alasan untuk bereaksi berlebihan, misalnya, dengan mengadakan latihan militer yang berisiko mengganggu hubungan lintas selat,” Kantor Berita Pusat Taiwan mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung kepada anggota parlemen.
Pernyataan Lin muncul setelah kantor berita Reuters pada hari Rabu melaporkan bahwa Tiongkok kemungkinan akan meluncurkan latihan militer di dekat pulau itu, menggunakan perjalanan Lai yang akan datang ke Pasifik dan kemungkinan transit AS sebagai dalih, mengutip pejabat keamanan regional.
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai wilayahnya dan keberatan jika negara atau organisasi internasional mana pun memperlakukan pulau itu sebagai negara terpisah.
Secara khusus, Tiongkok keberatan dengan kunjungan para pemimpin Taiwan ke Amerika Serikat, dan kunjungan pejabat AS ke Taiwan.
Tiongkok membekukan perundingan militer tingkat atas dan dialog lainnya dengan AS pada tahun 2022 setelah Ketua DPR saat itu Nancy Pelosi menjadi pejabat AS berpangkat tertinggi dalam 25 tahun yang mengunjungi Taiwan yang berpemerintahan sendiri.
Tiongkok juga meluncurkan latihan militer intensif di sekitar Taiwan setelah kunjungan Pelosi dan telah mengadakan latihan rutin di udara dan laut di sekitar pulau itu sejak saat itu.
Selama bertahun-tahun, Beijing telah berhasil mempengaruhi beberapa sekutu diplomatik Taipei untuk mengalihkan pengakuan mereka ke Tiongkok. Hingga 28 November, hanya 12 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.
CNA melaporkan, Menteri luar negeri Taiwan menolak mengatakan apakah Lai akan transit melalui Hawaii atau Guam, tetapi ia mengatakan Kantor Kepresidenan akan membuat pengumuman ketika waktunya tepat.(rfa)