close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: File
icon caption
Foto: File
Peristiwa
Kamis, 20 Februari 2025 15:13

Taliban mewajibkan pakaian tradisional sebagai seragam sekolah

Aturan berpakaian tersebut sangat mirip dengan aturan yang diberlakukan selama rezim pertama Taliban pada akhir tahun 1990-an.
swipe

Taliban telah memperkenalkan aturan berpakaian baru untuk siswa dan guru laki-laki, yang mengharuskan mereka mengenakan tunik panjang dan celana panjang tradisional (pirhan dan tunban) beserta sorban atau peci putih.

Peraturan yang memuat sembilan pasal tersebut, yang disetujui oleh Hibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Taliban, menyatakan bahwa siswa harus mematuhi seragam yang ditentukan di semua provinsi, termasuk Kabul.

Menurut arahan tersebut, siswa kelas 1 hingga 9 harus mengenakan pirhan dan tunban biru muda dengan sorban atau peci putih.

Selain itu, siswa kelas 10 hingga 12 harus mengenakan pirhan dan tunban putih dengan sorban putih. Selain itu, panjang tunik harus mencapai di bawah lutut.

Sekolah swasta dapat menetapkan warna seragam mereka sendiri tetapi harus mengikuti pedoman umum. Dan Departemen Pengawasan dan Evaluasi Taliban telah ditugaskan untuk menegakkan aturan berpakaian di seluruh negeri.

Aturan berpakaian tersebut sangat mirip dengan aturan yang diberlakukan selama rezim pertama Taliban pada akhir tahun 1990-an.

Kritik atas kebijakan pendidikan Taliban

Keputusan tersebut menuai kritik dari masyarakat, banyak di antaranya yang menganggapnya sebagai upaya untuk memaksakan kebijakan pendidikan Taliban sebelumnya dan semakin mengislamkan sistem sekolah negara tersebut.

Beberapa pihak berpendapat bahwa Taliban bertujuan untuk menghilangkan perbedaan antara sekolah umum dan madrasah agama, sehingga mengaburkan batas antara pendidikan sekuler dan pendidikan agama.

Pihak lain melihat perubahan kurikulum dan seragam wajib sebagai penolakan terhadap nilai-nilai pendidikan modern, sementara beberapa kritikus menggambarkan langkah tersebut sebagai serangan terhadap sistem pendidikan Afghanistan.

Taliban belum menanggapi kritik publik terhadap kebijakan baru tersebut.(amu.tv)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan