Bintang lini tengah timnas Indonesia, Thom Haye percaya diri Garuda bisa menampilkan hasil terbaik ketika menghadapi Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (15/11). Faktor dukungan dari suporter Merah-Putih menurutnya menjadi modal berharga dalam menghadapi Samurai Biru.
"Saya kira saya bisa katakan bahwa Jepang adalah lawan yang sangat kuat, tentu saja. Tetapi saya pikir kami harus menunjukkan kami bermain di rumah dengan dukungan yang kami dapatkan."
"Sulit buat lawan untuk menghadapi kami di sana, jadi saya pikir ini hal yang penting bagi kami untuk fokus dengan laga itu, dan juga dengan dukungan, kami menampilkan semuanya yang bisa kami berikan."
"Jadi saya percaya diri dengan hasil yang baik," papar Tom Haye dalam podcast YouTube yang baru saja ia luncurkan "The Haye Way", Kamis (14/11).
Indonesia tampil baik di laga pembuka kualifikasi Piala Dunia Grup C zona Asia dengan menahan imbang Arab Saudi, dan Australia. Di dua laga itu, Indonesia juga memiliki sejumlah peluang untuk memenangkan pertandingan, meski hal itu tidak terjadi. Di laga versus Bahrain, kemenangan di depan mata juga direngut di menit-menit akhir. Dan hasil yang benar-benar buruk terjadi ketika menghadapi China di mana Tom Haye, meski mampu mencetak gol, tetap tidak bisa mengelakan Indonesia dari kekalahan 1-2 dari tuan rumah.
"Kami tampil sebagai tim dan kami bisa sangat kuat dengan hasil tandang. Tetapi sayangnya dalam satu laga dari pertandingan-pertandingan itu, kami tidak dapat kemenangan yang kami inginkan."
"Tetapi sekarang waktunya lagi untuk bersiap menghadapi dua pertandingan berikut," ujar Haye.
Faktor suporter
Duet Haye dalam podcast itu adalah seorang pria yang juga keturunan Indonesia di mana ayahnya berasal dari Jakarta, Neal Petersen.
Petersen yang tampil menjadi pewawancara, menanyakan kepada Thom Haye tentang atmosfir SUGBK. Sebab menurutnya ketika ia menonton dari televisi saja, ia mendengar suara yang begitu riuh dari tribun di SUGBK.
"Saya sering katakan. Sulit memberi tahu kepada orang seperti apa atmosfir sesungguhnya ketika kami bermain kandang," timpal Haye.
"Itu sangat gila. Energinya di stadion itu sesuatu yang harus kamu alami sendiri untuk mengetahui bagaimana rasanya."
"Sangat luar biasa bermain di sana dan tentu saya tidak sabar untuk kembali," imbuhnya.
Petersen juga menanyakan tentang kondisi rumput SUGBK. Dia menyinggung soal video viral dari pengamat sepakbola Justinus Laksana, yang ditujukan kepada Thom Haye, bahwa tampaknya pemain Almere City itu kini sudah dapat melakukan selebrasi dengan berseluncur, karena lapangannya sudah bagus.
"Ya, saya lihat videonya dari coach Justin (Justinus Laksana) dan itu menyebar luar di sosial media. Dia menunjukkan kepada saya rumput baru lapangan SUGBK."
"Lapangannya tampaknya siap untuk aksi knee slide. Jadi saya berharap bisa mewujudkannya," kata Thom Haye.
Petersen menggoda Thom Haye apakah dia akan melakukannya jika mencetak gol di SUGBK. Pria yang dijuluki Profesor ini mengaku tidak mau memikirkan hal semacam itu sebelum pertandingan.
"Sejujurnya saya tidak memikirkan hal seperti ini sebelum pertandingan karena saya tidak ingin terlalu meributkan apa pun, tapi ya itu akan menjadi momen yang indah," tutup dia.
Channel The Haye Way baru diluncurkan Rabu kemarin, dan langsung mendapat sambutan luar biasa dari penggemar. Podcast pertamanya, hingga Kamis pagi ini langsung mendapatkan view 109k dan akun YouTube-nya mendatangkan 18.6k subscriber.
Thom Haye yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang introvert, ingin membagi bukan hanya tentang sepak bola tetapi juga prespektif dirinya terhadap berbagai hal dengan program podcastnya ini.
Podcast tersebut tampaknya ditujukkan untuk penggemar Haye di Indonesia. Sebab itu, bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris.