close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto: Xinhua
icon caption
Ilustrasi. Foto: Xinhua
Peristiwa
Senin, 14 Oktober 2024 11:38

Tiongkok semakin terbuka latihan perang, ancam 'separatis Taiwan'

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan telah mengirimkan pasukannya sendiri.
swipe

Militer Tiongkok memulai babak baru latihan perang di dekat Taiwan pada hari Senin (14/10). Dengan tegas Tiongkok mengatakan bahwa latihan itu adalah peringatan terhadap "tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan". 

Taiwan yang dipandang Tiongkok sebagai wilayahnya sendiri,  waspada terhadap lebih banyak latihan perang negeri komunis itu. Pada pidato pada hari nasional minggu lalu, Presiden Lai Ching-te mengatakan Tiongkok tidak memiliki hak untuk mewakili Taiwan. Ia pun menawarkan untuk bekerja sama dengan Beijing. Pidato ini dikecam Tiongkok.

Komando Teater Timur militer Tiongkok mengatakan latihan perang "Joint Sword-2024B" berlangsung di Selat Taiwan dan wilayah di utara, selatan, dan timur Taiwan. Tetapi, militer Tiongkok tidak menyebutkan tanggal kapan latihan itu akan berakhir.

"Latihan militer ini juga berfungsi sebagai peringatan keras terhadap tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan. Ini adalah operasi yang sah dan perlu untuk menjaga kedaulatan negara dan persatuan nasional," kata komandan itu dalam sebuah pernyataan yang disampaikan dalam bahasa Mandarin dan Inggris.

Komando tersebut menerbitkan peta yang menunjukkan sembilan area di sekitar Taiwan tempat latihan militer berlangsung - dua di pantai timur pulau itu, tiga di pantai barat, satu di utara, dan tiga di sekitar pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di sebelah pantai Tiongkok.

Kapal-kapal dan pesawat Tiongkok mendekati Taiwan dalam "jarak dekat dari berbagai arah", dengan fokus pada patroli kesiapan tempur laut-udara, memblokade pelabuhan dan area utama, menyerang target laut dan darat, dan "perebutan bersama keunggulan komprehensif", kata komando tersebut.

Namun, komando tersebut tidak mengumumkan latihan tembak langsung atau area larangan terbang. Pada tahun 2022, tak lama setelah Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan, Tiongkok menembakkan rudal ke pulau itu.

Dalam operasi yang jarang terjadi, penjaga pantai Tiongkok mengitari Taiwan dan menggelar patroli "penegakan hukum" di dekat pulau-pulau lepas pantai Taiwan, menurut media pemerintah Tiongkok.

Dewan Urusan Daratan Taiwan yang membuat kebijakan Tiongkok mengatakan bahwa permainan perang terbaru Tiongkok dan penolakan untuk menghentikan penggunaan kekuatan adalah "provokasi terang-terangan" yang secara serius merusak perdamaian dan stabilitas regional.

Dalam menghadapi ancaman politik, militer, dan ekonomi lebih lanjut yang ditimbulkan oleh Tiongkok terhadap Taiwan dalam beberapa hari terakhir, Taiwan tidak akan mundur, kata Dewan Urusan Daratan Taiwan yang membuat kebijakan Tiongkok dalam sebuah pernyataan.

"Presiden Lai telah menyatakan niat baiknya dalam pidato hari nasionalnya dan bersedia memikul tanggung jawab untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan bersama dengan komunis Tiongkok," tambahnya.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan telah mengirimkan pasukannya sendiri.

Pidato hari nasional Lai menyoroti keadaan hubungan lintas selat saat ini dan tekad kuat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas serta menganjurkan kerja sama di masa mendatang dalam mengatasi tantangan seperti perubahan iklim, tambah kementerian tersebut.

"Klaim komunis Tiongkok tentang 'memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah' merupakan penyimpangan sepenuhnya dari kebenaran," tambahnya.(indiatoday)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan