Seorang perempuan dan kedua anaknya – seorang berusia dua tahun dan seorang berusia lima bulan – meninggal setelah insiden mengerikan di Air Terjun Niagara, di Amerika Serikat.
Polisi mengatakan bahwa perempuan yang diidentifikasi sebagai Chianti Means tersebut melangkahi pagar pembatas di Pulau Luna salah satu lokasi di kawasan air terjun paling terkenal di dunia itu, pada Senin (28/10). Ia tidak seorang diri karena membawa putrinya yang berusia sembilan tahun dan lima bulan. Mereka jatuh dan kehilangan nyawa. Diduga Means melakukannya dengan sengaja.
"Keadaan masih dalam penyelidikan," kata polisi negara bagian.
Means,33, meninggal bersama Roman Rossman yang berusia sembilan tahun dan bayi Mecca Means. Keluarga muda itu adalah penduduk Air Terjun Niagara.
Tim penyelamat masih belum dapat menemukan satu pun jenazah hingga hari Rabu.
Menurut profil LinkedIn-nya, sang ibu bekerja sebagai konselor kekerasan dalam rumah tangga dan lulus dari sekolah di dekat Buffalo.
Para sahabat memberikan penghormatan terakhir kepada keluarga tersebut di media sosial.
"Saya tidak bisa berkata-kata, menangis, dan sama sekali tidak bisa tidur," tulis sahabatnya Kayshawna Morgane di Facebook.
"Saya bahkan tidak sanggup menulis postingan tentangnya dan berbagi kenangan," kata teman saya, Mich Molina.
"Saya benar-benar mual dan tidak sanggup menahan emosi yang saya rasakan. Ketahuilah bahwa dia dan anak-anaknya sangat saya cintai," tambahnya.
Pulau Luna adalah salah satu dari beberapa tempat pengamatan populer yang berada di atas sisi Air Terjun Niagara di New York.
Kematian tersebut hanyalah tragedi terbaru di tempat bersejarah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2023, seorang ibu lain melompat bersama putranya ke Ngarai Niagara, tepat di hilir air terjun.
Perempuan tersebut meninggal saat terjatuh, tetapi tim penyelamat berhasil menyelamatkan anak laki-laki berusia lima tahun tersebut.(news)