close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Volodymyr Zelensky. Foto: uawire
icon caption
Volodymyr Zelensky. Foto: uawire
Peristiwa
Minggu, 01 September 2024 07:07

Ukraina minta izin pakai senjata Barat dan rudal jarak jauh untuk serang Rusia

Umerov menyebutkan bahwa rudal jarak jauh ATACMS Amerika berpotensi digunakan untuk serangan ini.
swipe

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky semakin agresif menekan Rusia. Setelah secara megejutkan menyerang Kursk, Zelensky kini mendesak Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman untuk memberikan izin kepada Ukraina untuk melakukan serangan ke wilayah Rusia menggunakan senjata Barat dan rudal jarak jauh.

“Saya memohon kepada Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman: kami membutuhkan kemampuan untuk benar-benar dan sepenuhnya melindungi Ukraina dan rakyat Ukraina. Kami membutuhkan izin untuk kemampuan jarak jauh dan akses ke peluru kendali dan rudal jarak jauh Anda. Menunda keputusan penting – tepatnya apa yang dapat paling efektif memengaruhi peristiwa – bukanlah suatu pilihan,” katanya dalam pidato video malam harinya.

Zelensky menekankan bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan teror Rusia secara andal adalah melalui "serangan terhadap lapangan udara militer Rusia, pangkalan mereka, dan logistik". Ia juga mencatat bahwa perwakilan Ukraina sedang berdiskusi dengan mitra tentang pemenuhan cepat pengiriman sistem pertahanan udara sesuai perjanjian yang ada.

Selama kunjungan ke AS pada 30 Agustus, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov menyerahkan daftar target yang berada jauh di dalam wilayah Rusia [Menteri Pertahanan Ukraina menyerahkan daftar target ke AS. 

“Kami menjelaskan apa yang dibutuhkan untuk melindungi warga Ukraina dari teror Rusia… Saya harap pesan kami didengar,” ungkapnya dalam wawancara dengan CNN.

Umerov menyebutkan bahwa rudal jarak jauh ATACMS Amerika berpotensi digunakan untuk serangan ini. Namun, CNN mencatat bahwa AS tidak mungkin mencabut pembatasan penggunaan senjata ini di wilayah Rusia dalam waktu dekat. Juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder baru-baru ini menegaskan kembali bahwa pembatasan ini masih tetap menjadi kewenangan AS.

Pada 29 Agustus, Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa menyimpulkan bahwa pencabutan pembatasan penggunaan senjata Barat oleh Ukraina terhadap target militer Rusia merupakan keputusan masing-masing negara. Pada hari yang sama, Belanda mengumumkan bahwa pasukan Ukraina dapat menggunakan F-16 dan persenjataan lain yang disediakan sesuai dengan kebijakan mereka.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan