close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Bayi-bayi di Gaza. Foto: PBB
icon caption
Bayi-bayi di Gaza. Foto: PBB
Peristiwa
Sabtu, 28 Desember 2024 21:50

UNWRA ungkap bayi-bayi di Gaza meninggal kedinginan

Badan pertahanan sipil Gaza juga melaporkan bahwa Abu Safiyeh telah ditahan.
swipe

Situasi semakin buruk di Gaza. Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina), mengatakan bahwa bayi-bayi di Jalur Gaza kedinginan hingga meninggal. Situasi buruk ini terjadi karena cuaca dingin dan kurangnya tempat berteduh.

"Sementara itu, selimut, kasur, dan perlengkapan musim dingin lainnya telah tertahan di wilayah tersebut selama berbulan-bulan menunggu persetujuan untuk masuk ke Gaza," imbuh Lazzarini dalam sebuah posting di X.

Ia menyerukan aliran segera pasokan dasar yang sangat dibutuhkan, termasuk untuk musim dingin, dan menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata segera.

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) telah memperingatkan bahwa kelaparan terjadi di mana-mana di Gaza. "WFP hanya mampu mendatangkan sekitar sepertiga dari makanan yang kami butuhkan untuk mendukung orang-orang di Gaza.

"Kami menegaskan kembali seruan kami untuk akses yang aman dan berkelanjutan, serta pemulihan hukum dan ketertiban. Gencatan senjata lebih dibutuhkan dari sebelumnya," program tersebut menegaskan kembali dalam sebuah posting di X.

Sementara itu, Pejabat kesehatan Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Israel menahan direktur sebuah rumah sakit di utara, yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia telah dihentikan layanannya oleh serangan Israel.

"Pasukan pendudukan telah membawa puluhan staf medis dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke pusat penahanan untuk diinterogasi, termasuk direktur, Hossam Abu Safiyeh," kata kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas dalam sebuah pernyataan.

Badan pertahanan sipil Gaza juga melaporkan bahwa Abu Safiyeh telah ditahan. Direktur badan tersebut untuk wilayah utara, Ahmed Hassan al-Kahlout juga termasuk di antara mereka yang ditahan.

"Pendudukan telah menghancurkan sistem medis, kemanusiaan, dan pertahanan sipil di utara, sehingga tidak berguna," kata Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil, kepada media.

Pada hari Jumat, militer Israel mengatakan telah melancarkan operasi di area Rumah Sakit Kamal Adwan, dengan menuduh fasilitas tersebut sebagai "benteng utama bagi organisasi teroris".

Kelompok Palestina Hamas membantah keberadaan para pejuangnya di rumah sakit tersebut, dan menuduh bahwa pasukan Israel telah menyerbu fasilitas tersebut pada hari Jumat.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa operasi militer Israel telah menghentikan layanan rumah sakit tersebut.

"Serangan pagi ini terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan telah menghentikan layanan fasilitas kesehatan utama terakhir di Gaza utara ini. Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa departemen utama terbakar dan hancur parah selama serangan tersebut," kata WHO dalam sebuah pernyataan pada X.(gulftoday)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan