Presiden Tiongkok ingin kontrol antikorupsi semakin ketat terhadap militer

Presiden Tiongkok Xi Jinping meminta para petinggi militer untuk meningkatkan pengawasan guna membantu menyelidiki dan menangani kasus-kasus korupsi. Permintaan ini seiring dengan upaya antirasuah yang menjadi prioritas utama Xi untuk meningkatkan pengembangan angkatan bersenjata negara tersebut.

Berbicara kepada delegasi dari Tentara Pembebasan Rakyat dan Angkatan Kepolisian Bersenjata Rakyat, Xi menekankan bahwa pengawasan harus mengambil peran yang lebih menonjol, termasuk proses audit yang lebih baik, Kantor Berita resmi Xinhua melaporkan pada tanggal 7 Maret, mengutip pernyataannya di Kongres Rakyat Nasional di Beijing.

Membersihkan pemerintahan telah menjadi prioritas bagi Xi sejak ia berkuasa pada tahun 2012.

Kampanye antikorupsi telah menjerat sejumlah besar pejabat senior dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Desember, mantan kepala partai dari zona pengembangan ekonomi di Hohhot, Mongolia Dalam, dieksekusi karena korupsi.

Militer Tiongkok secara khusus telah mengalami pembersihan yang melibatkan perwira tinggi dan jenderal.

Departemen Pertahanan AS sebelumnya telah mengatakan bahwa penyelidikan korupsi dapat menghambat tujuan Beijing untuk memodernisasi angkatan bersenjata negara tersebut.

Menurut laporan tanggal 7 Maret, Xi juga meminta militer untuk meningkatkan efektivitas biaya dan alokasi dana untuk pertahanan nasional.

Beijing berencana meningkatkan anggaran pertahanannya sekitar 7,2 persen menjadi sekitar 1,78 triliun yuan tahun ini, kata Kementerian Keuangan dalam sebuah laporan yang dirilis pada tanggal 5 Maret pada pertemuan parlemen tahunan di Beijing. (thestraitstimes)