close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Putra Presiden Prabowo, Didit Prabowo (kiri, atas) berfoto bersama Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (31/3). /Foto Instagram
icon caption
Putra Presiden Prabowo, Didit Prabowo (kiri, atas) berfoto bersama Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (31/3). /Foto Instagram
Peristiwa
Rabu, 02 April 2025 17:05

Yang tersirat dari safari "politik" Didit Prabowo

Usai halal bihalal di rumah Mega, Didit Prabowo terbang ke Solo untuk menemui Jokowi.
swipe

Usai menemani Presiden Prabowo Subianto menggelar open house di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/3), Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didit Hadiprasetyo bersafari lebaran ke kediaman sejumlah elite politik. 

Mulanya, putra semata wayang Prabowo itu terpantau menyambangi rumah Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Kehadiran Didit di kediaman Megawati diungkap putri sulung Megawati, Puan Maharani lewat sebuah unggahan di Instagram. 

"Terima kasih Mas Didit @didit.hediprasetyo, Ketua MPR RI Bapak Ahmad Muzani @ahmadmuzani2 dan Ketua DPD RI Bapak Sultan Bachtiar Najamudin @sbnajamudin," tulis Puan di akun Instagrram @puanmaharani. 

Usai dari rumah Mega, Didit terbang ke Solo, Jawa Tengah, untuk mengunjungi Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Didit terpantau media tiba di kediaman Jokowi di Gang Kutai Utara, Solo, sekira pukul 15.30 WIB. Ia mengenakan batik biru dan merah. 

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kehadiran Didit di kediaman Megawati dan Jokowi hanya sekadar silaturahmi biasa. Namun, ia tak menampik ada pesan yang dibawa Didit untuk kedua elite politik itu. 

"Itu adalah silaturahmi dalam rangka hari raya Idul Fitri dan juga kemudian menyampaikan pesan dan salam dari Pak Prabowo yang kemudian pada saat yang bersamaan juga mempunyai acara sendiri," ujar Dasco kepada wartawan di Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan kehadiran Didit di rumah Mega dan Jokowi bukan sekadar halal bihalal biasa. Itu merupakan peristiwa politik. Sejak era Pilpres 2024, Mega dan Jokowi tak lagi akur. 

"Kehadiran Mas Didit itu sudah pasti membawa pesan politik. Pesannya adalah Prabowo sedang berusaha menjaga keseimbangan politik dengan Bu Mega dan  Pak Jokowi. Pak Prabowo berupaya untuk membangun neraca keseimbangan politik antara Jokowi dan Megawati," kata Yusak kepada Alinea.id, Selasa (1/4). 

Yusak berpendapat bila Didit merupakan simbol komunikasi politik dari Prabowo. Jika ingin menunjukan simbol politik dari Gerindra, kemungkinan besar Prabowo hanya akan mengutus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. 

"Jadi kedatangan Didit bagian untuk menjaga komunikasi dengan kelompoknya Bu Mega dan juga kepada Pak Jokowi. Didit jadi simbol dari politik dari personal Prabowo. Kalau simbol politik itu Muzani," kata Yusak.

Yusak menilai bukan tidak mungkin peran Didit sebagai anak tunggal Prabowo akan diperluas di ranah komunikasi politik. Namun, Didit belum terlihat akan diproyeksikan sebagai putra mahkota Prabowo di Partai Gerindra.

"Sebab, di Gerindra saat ini banyak sakali faksi, ada faksi Dasco, ada fakso Hasyim Djojohadikusumo dan faksi militer yang dipimpin Sjafri Sjamsuddin. Jadi, kalau sampai menjadi putra mahkota saya kira masih jauh," kata Yusak. 

Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro menilai Didit sedang diorkestrasi oleh Prabowo menjadi pembawa pesan personal sang presiden. Karena tak terlibat politik praktis, Didit dianggap lebih tak punya kepentingan saat menyampaikan pesan politik dari Prabowo. 

"Saya kira perlu diapresiasi karena ini bisa mencairkan kondisi dinamika kebangsaan yang mengemuka," kata Agung kepada Alinea.id.  

Didit, kata Agung, tampak mulai luwes menjalin komunikasi dengan kelompok-kelompok politik. Bukan tidak mungkin Didit tengah disiapkan Prabowo untuk beperan dalam urusan konsolidasi politik.

"Saya melihat personal figur Mas Didit ini adalah figur muda yang baru untuk meretas banyak inisiatif-inisiatif politik di tengah beragam dinamika kebangsaan yang mengemuka," kata Agung.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan