Setelah terombang-ambing karena meninggalkan gerbong partai pendukung Anies Baswedan, Partai Demokrat kini merapat ke bakal capres Prabowo Subianto. Partai Bintang Mercy ini sebenarnya bisa apa untuk membantu Prabowo merebut singgasana RI 1 di ajang Pilpres 2024 nanti?
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA mengulas Partai Demokrat bisa memberikan efek elektoral bagi Prabowo asal Susilo Bambang Yudhoyono, pendiri partai itu mau "turun gunung", terjun total membantu Prabowo.
"SBY akan membantu Prabowo banyak sekali. Mengapa? SBY adalah superstar di zamannya. Dalam Pilpres 2004, ia menang telak sekali dengan selisih 20% di atas saingan terdekatnya (di putaran kedua). Bahkan di tahun 2009, SBY menang lebih 30% di atas saingan terdekatnya (satu putaran saja dalam kondisi tiga pasang capres)."
"Jika SBY all out banyak sekali para pendukung lama SBY bisa datang. SBY bisa mengajak kembali komunitas lamanya untuk mendukung calon presiden pilihannya, Prabowo," kata Denny JA, dalam keterangannya, Senin (18/9).
SBY bisa menjadi pembawa efek elektoral bagi Prabowo khususnya di Jawa Timur. Menurut Denny JA, ini peran kedua yang bisa dimainkan oleh SBY, jika ia memang mau turun gunung.
"Demokrat dapat diberikan tugas khusus fokus di Jawa Timur. Karena itulah wilayah Battleground, yang menentukan menang dan kalah seorang capres."
Selama ini diyakini, Prabowo unggul di Jawa Barat, dan Ganjar Pranowo unggul di Jawa Tengah. Jika keduanya bertarung di putaran kedua, misalnya, maka Jawa Timur itu menjadi pertaruhan.
"Siapa yang unggul di Jawa Timur besar kemungkinan akan unggul di keseluruhan pertarungan calon presiden. SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. Ia mendirikan museumnya di sana. Dibandingkan wilayah lain, Jawa Timur lebih hangat ke SBY (dan Demokrat)," tutur Denny JA.
"Dua peran itulah yang dapat membuat dukungan Demokrat memberikan efek elektoral sangat signifikan kepada Prabowo," tuturnya.