Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengkritik wacana pergantian ketua umum. Sebab, Airlangga Hartarto dimandatkan menjadi pimpinan hingga 2024 sesuai hasil Musyawarah Nasional (Munas) 2019 dan diperkuat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2021.
"Saya meminta seluruh kader Golkar menaati keputusan munas sebagai keputusan final dan tertinggi partai," katanya dalam keterangannya, Jumat (28/7). "Saya meminta seluruh kader bersatu, menyampingkan, dan menolak dengan tegas tindakan kontraproduktif, seperti wacana munaslub (musyawarah nasional luar biasa)."
Menurutnya, wacana Munaslub Golkar yang didorong beberapa kader akan melemahkan partai dalam menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Karenanya, Ical, sapaannya, meminta para kader tetap solid.
"Saya mengimbau kepada seluruh kader Golkar bersatu dan merapatkan barisan di bawah kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto untuk menyukseskan tugas-tugas pemerintahan sampai 2024 dan melakukan konsolidasi partai di segala lini untuk memenangkan pemilu legislatif dan presiden," tuturnya.
Ical juga mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang takkan ikut campur dengan dinamika Partai Golkar. "Presiden sangat menghormati dan memahami mekanisme organisasi Partai Golkar, khususnya terkait pergantian kepemimpinan."
Di sisi lain, Ical meminta Airlangga terus melanjutkan komunikasi dan lobi dengan para pimpinan partai politik (parpol) lainnya. Ini sebagai upaya menjalankan mandat munas terkait pencalonan presiden (capres) dan atau wakil presiden (cawapres).
Ia pun mengapresiasi pertemuan Airlangga dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, di Jakarta, Kamis (27/7). Diharapkan agenda itu berlanjut.