Seorang paranormal turut serta 'mengamankan' pelantikan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Paranormal bernama Ki Sabdo itu mengaku diperintahkan langsung oleh Jokowi untuk membebaskan gedung DPR dari aura jahat.
Aksi Ki Sabdo itu terekam dalam sebuah video yang diunggah pemilik akun Twitter @the_black12321, Jumat (18/10) dini hari tadi. Di awal video, Ki Sabdo yang berpakaian serba hitam tampak tengah duduk bersila di lantai Gedung Nusantara V DPR sambil berkomat-kamit.
"Nanti yang menghalangi, urusan saya. Saya yang beresin. Iya (saya diperintah Pak Jokowi)," kata Ki Sabdo saat ditanya oleh kamerawan dalam video itu.
Lebih jauh, Ki Sabdo mengatakan, pelantikan pejabat negara memang harus dikawal secara spiritual. Karena itu, ia menyebut telah meminta pertolongan dari alam gaib untuk turut mengamankan pelantikan Jokowi-Ma'ruf.
"Ini yang saya taro di sini ini komplet sudah. Mulai dari Ratu Roro Kidul terus jin kayangan dan lain-lain. Jadi, mantap sudah. Pak Jokowi pasti dilantik," kata dia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR RI, Maruf Cahyono tidak menyebut ada paranormal yang turut dikerahkan untuk mengamankan pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Namun demikian, ia menegaskan, persiapan pelantikan Jokowi-Ma'ruf di Gedung DPR hampir rampung.
"Prinsipnya secara general sebagai unsur pendukung, telah mempersiapkan pelaksanaan sidang paripurna MPR akan kita laksanakan tanggal 20 Oktober jamnya 14.30 WIB. (Jam) 14.30 itu sudah mulai sidang. Tentu yang kita persiapkan cukup banyak," kata Ma'ruf di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/10).
Menurut Ma'ruf, pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin akan digelar di Gedung Nusantara I DPR RI. Untuk pengamanan, Sekretariat MPR telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri. "Hari ini kita akan gladi kotor dan besok gladi bersih," imbuhnya.
Sebanyak 30 ribu personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Selain di Gedung DPR, personel gabungan juga akan berjaga di sejumlah objek vital di Jakarta. Khusus di area pelantikan, personel gabungan akan disebar dalam tiga ring pengamanan.
Adapun terkait publikasi, Ma'ruf mengatakan, Sekretariat MPR membuka akses bagi 1.000 wartawan media cetak dan online, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. "Nah, itu adalah dukungan teknis yang diharapkan bisa mendukung secara penuh sehingga sidang paripurna berjalan lancar," jelas Ma'ruf.