Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengingatkan para pejabat negara untuk tetap membuka ruang bagi rakyat khususnya dalam masa Pemilu 2024. Menurutnya, sistem demokrasi dibuat untuk menjunjung suara bagi masyarakat tidak tertutup rapat.
AHY mengatakan, jangan sampai ada penghalangan bagi masyarakat yang masuk dalam partai politik dan membentuk koalisi. Baginya, hal ini mengusik keadilan dan tidak sehat untuk demokrasi.
"Seharusnya siapapun yang terpilih berarti itu merupakan keinginan atau kehendak dari masyarakat. Bukankah demokrasi untuk itu? Bukan kah pemilu diadakan untuk itu? Untuk benar-benar menghasilkan para pemimpin yang merupakan keinginan rakyat," katanya di kediaman Jusuf Kalla, Senin (15/5).
Ia berkaca akan hal itu setelah berbincang dengan Jusuf Kalla. Sejumlah isu ekonomi, kesejahteraan, dan kesulitan daya beli masyarakat yang menurun menjadi topiknya.
Belum lagi, hutang besar yang harus dibayar oleh rakyat. Isu seperti ini, kata AHY, menjadi PR bagi para pemimpin dan pemerintahan selanjutnya.
Namun, sangat disayangkan bila penyelesaian harus terjegal oleh proses demokrasi yang tidak berjalan baik. Apalagi, kata AHY, ada sejumlah indikator gang menunjukan Indonesia mengalami kemunduran tadi.
"Karena setiap warga punya hak baik untuk memilih maupun hak untuk dipilih," ujarnya.
Maka dari itu, AHY mengingatkan kepada para pemangku amanah negara supaya membuka ruang bagi masyarakat. Agar, jajaran eksekutif seolah-olah membalas dukungan masyarakat hanya sebatas formalitas.
Sementara, AHY memandang, sudah seharusnya para pejabat yang ada menjadi jawaban bagi kenginan rakyat. Bukan justru menyesuaikan diri dengan kehendak para elite.
"Kita ingin para pemimpin yang hadir termasuk wakil rakyat adalah mereka yang benar-benar diharapkan oleh rakyat," ucapnya.