Setelah mencermati hasil Pilkada Serentak 2018 di beberapa daerah Indonesia, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melakukan konsolidasi politik dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rohamurmuziy di Kantor DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).
Dalam pertemuan yang dilakukan lebih kurang 1 jam tersebut, kedua ketua umum ini membahas sejumlah hal dan kesepakatan, guna menghadapi konfigurasi politik jelang Pilpres 2019 mendatang.
Salah satu yang disepakati, adalah menyiapkan konsolidasi politik untuk membangun koalisi yang lebih solid lagi untuk memenangkan sang petahana Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya menurut Romy, sapaan Romahurmuziy, waktu pendaftaran Capres dan Cawapres tinggal sebentar lagi, sehingga perlu memastikan arah dan peta politik kekuatan Jokowi.
"Untuk kesana kan perlu kesepakatan, oleh sebab itu perlu adanya komunikasi antar ketua umum partai pengusung Jokowi," kata Rohamurmuziy.
Romy mengaku sangat bersyukur atas hasil yang telah diraih kadernya di seantero wilayah Jawa. Menurutnya hal ini penting, karena dapat dijadikan modal dalam menghadapi Pilpres mendatang.
"Iya bahwa Pilkada kemarin adalah potret dari 71% pemilu kita dan 41% ada di Jawa, sehingga kami bersyukur, karena Jawa biar bagaimana pun adalah daerah strategis, dan begitu juga dengan Golkar yang banyak merengkuh kemenangan di banyak daerah," paparnya.
Airlangga menambahkan, perlu dibentuk koalisi permanen untuk menghadapi Pilpres mendatang. Ini juga penting untuk menguatkan jalanya pemerintahan Jokowi dalam segala bidang.
Saat ditanya ihwal sosok yang lebih pantas mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 nanti, keduanya sontak menjawab bahwa mereka berdua adalah politisi yang memiliki ciri yang sama.
"Ya gimana, kita sama-sama insinyur, jadi susah nentuinnya," pungkasnya seraya tertawa.