Menteri Koordinator Bidang Perkonomian, Airlangga Hartarto, mengaku kehilangan atas meninggalnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo. Airlangga mengatakan, almarhum termasuk salah satu menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berdedikasi.
Airlangga menyebut, selama di kabinet, keduanya saling bertukar informasi, termasuk proses terkait dengan perubahan atau perputaran di ASN.
"Secara rutin almarhum Pak Tjahjo itu sering memberikan data-data, masukan-masukan baik tentang kepemerintahan maupun politik. Jadi saya sangat kehilangan seorang yang sangat baik," ujar Airlangga saat melayat di rumah duka kompleks Rumah Dinas Kemenpan RB, Jalan Widya Chandra 4 No. 2, Jakarta Selatan sekitar, Jumat (1/7).
Selain dekat di pemerintahan, Airlangga mengaku ia dan Tjahjo Kumolo juga sangat dekat secara pribadi. Sebelum bergabung dengan PDI Perjuangan, kata dia, Tjahjo Kumolo sempat berada di Partai Golkar.
"Jadi, almarhum Pak Tjahjo sebelum di PDIP pernah di Partai Golkar menjadi salah satu mentor pajak orang, termasuk saya," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.
Untuk diketahui, Tjahjo Kumolo meninggal dunia karena sakit. Politikus PDIP itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta hari ini pada pukul 11.10 WIB. Jenazah Tjahjo rencananya akan dimakamkan di Blok Z Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Tjahjo Kumolo menjalani perawatan sejak 20 Juni 2022. Dia sempat dalam kondisi kritis hingga akhirnya dinyatakan stabil kembali.