close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais (tengah) menyampaikan sambutan disela-sela Tabligh Akbar Muhammadiyah 2018 di Islamic Centre Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/11/2018). Tabligh Akbar Muhammadiyah bertemakan
icon caption
Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais (tengah) menyampaikan sambutan disela-sela Tabligh Akbar Muhammadiyah 2018 di Islamic Centre Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/11/2018). Tabligh Akbar Muhammadiyah bertemakan "Ta'awun Untuk Negeri". / Antara
Politik
Selasa, 20 November 2018 22:54

Amien Rais minta Muhammadiyah dukung calon presiden

Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais meminta agar organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam itu mendukung calon presiden 2019.
swipe

Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais meminta agar organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam itu mendukung calon presiden pada Pilpres 2019.

Amien Rais mengaku akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir jika lembaganya tak bersikap pada Pemilihan Presiden 2019.

"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nasir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di Pilpres. Kalau sampai seperti itu akan saya jewer," ujarnya di sela Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Selasa (20/11).

Menurut Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu, bukan merupakan fatwa jika pimpinan menyerahkan sendiri-sendiri ke kader terhadap siapa suaranya akan diberikan sehingga dibutuhkan ketegasan demi terwujudnya pemimpin yang sesuai harapan.

PP Muhammadiyah, kata dia, tidak boleh diam saja atau tidak jelas sikapnya untuk menentukan pemimpin bangsa ini di periode 2019-2024.

"Sekali lagi, kalau sampai itu dilakukan maka akan saya jewer. Pemilihan Presiden ini menentukan satu kursi dan jangan sampai bilang terserah," kata Ketua MPR RI periode 1999-2004 tersebut.

Mantan ketua umum DPP PAN itu juga meminta Muhammadiyah sikap secara organisasi selanjutnya disampaikan ke umat sehingga pada 17 April 2019 sudah tidak terjadi perdebatan memilih.

"Pilih pemimpin yang beriman, diyakini dan tidak diragukan keislamannya. Tanpa harus saya sebut nama, pasti Muhammadiyah sudah tahu," kata Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut.

Sedangkan, lanjut dia, terhadap kontestasi Pemilihan Umum, Amien Rais mengaku bisa memahami jika Muhammadiyah membebaskan kadernya memilih.

"Kalau Pileg saya masih bisa paham, sebab kader Muhammadiyah itu ada di PAN, PKS, PPP, bahkan Golkar dan lain-lain," kata politikus berjuluk Bapak Reformasi tersebut.

Sementara itu, Pemilihan Presiden yang digelar 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo-Maruf Amin di nomor urut 01, kemudian nomor urut 02 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan