Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyebut Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, sebagai begal partai politik (parpol). Sedangkan pendukungnya yang hadir pada Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (5/3), dianggapnya sebagai hantu belau.
"Padahal dulu diberikan jabatan, jenderal bintang empat dan menjadi panglima," kata Andi Malarangeng dalam diskusi pekanan Polemik Trijaya bertajuk "Nanti Kita Cerita Tentang Demokrat Hari Ini", Sabtu (6/3/2021).
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kemarin memang mengungkit kebaikannya terhadap Moeldoko. SBY mengaku malu dan bersalah karena telah memberikan sejumlah jabatan kepada Moeldoko.
Meski demikian, lanjut Andi Mallarengeng, SBY berpesan agar kader Partai Demokrat akan tetap solid dan melawan kelompok pembelot.
Pada forum diskusi lain, Andi Mallarangeng mengkritik manuver politik Moeldoko yang memilih Partai Demokrat sebagai media untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024. Padahal, kata Andi, Moeldoko merupakan kader Partai Hanura.
"Lucunya kok milih Partai Demokrat. Mungkin Partai Demokrat lagi seksi. Padahal, setahu saya Pak Moeldoko itu kader Partai Hanura. Kenapa enggak jadi calon ketua umum Hanura dan calon presidennya Hanura? Makanya saya juga heran," kata Andi, dalam webinar bertajuk "Faksional Partai Politik Menjelang Tahun Politik 2024," Rabu (3/3).
Andi menegaskan, partainya tengah melakukan proses regenerasi kepemimpinan untuk memupuk bibit pemimpin nasional. Langkah ini dilakukan karena Susilo Bambang Yudhoyono berpeluang besar tidak akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Munculnya AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) di Partai Demokrat itu adalah bagian dari proses bagian kepemimpinan partai. Bahwa nanti akan menjadi apa, itu nantilah. Yang jelas kami, siap-siap lakukan proses regenerasi," pungkasnya.