close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berswafoto dengan eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan di sela-sela perayaan ulang tahun Raja Charles di Kedubes Inggris, Jakarta, Juni 2024. /Foto Instagram @aniesbaswedan
icon caption
Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berswafoto dengan eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan di sela-sela perayaan ulang tahun Raja Charles di Kedubes Inggris, Jakarta, Juni 2024. /Foto Instagram @aniesbaswedan
Politik - Pemilu
Jumat, 21 Juni 2024 17:05

Anies vs RK: Siapa paling berpeluang menaklukkan Jakarta?

Anies Basswedan potensial berhadapan dengan Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta.
swipe

Eks calon presiden Anies Baswedan potensial bakal bertemu lawan tangguh jika politikus Golkar Ridwan Kamil (RK) memutuskan untuk nyalon di Pilgub DKI Jakarta. Di papan survei, Anies dan RK saling salip. 

Pada survei Proximity Indonesia pada periode 16-25 Mei 2024, misalnya, Anies unggul dengan elektabilitas 18,5%, diekor Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang punya tingkat keterpilihan sebesar 14%. Pada posisi ketiga, RK meraup 12,5%. 

Hasil berbeda ditunjukkan sigi Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI). Digelar pada 23-29 April 2024, ASI menemukan RK memuncaki papan survei. Tingkat keterpilihan eks Gubernur Jawa Barat itu mencapai 30,5%. Anies terpaut tipis dengan elektabilitas 29%. Ahok terlempar dari posisi lima besar. 

 

Analis politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai pertarungan Anies vs RK bakal berlangsung sengit. Keduanya punya rekam jejak yang cukup baik saat menjabat sebagai gubenur di daerah masing-masing. 

"Sebagai mantan gubernur, sebagai mantan pejabat publik. Selain itu, elektabilitas dan popularitas juga cukup tinggi. Pertarungan akan lebih sengit," kata Wasisto kepada Alinea.id, Selasa (18/6).

Wasisto berpendapat Anies dan RK punya keunggulan masing-masing. Menurut dia, sulit untuk memprediksi siapa yang bakal memenangi pilgub. Hasil akhir akan sangat ditentukan oleh narasi dan model kampanye, kinerja mesin parpol, dan pilihan pendamping.

"Karena preferensi pemilih selalu dinamik, maka ini yang membuat  pertarungan itu hingga titik akhir. Belum pasti satu paslon akan mendominasi," kata Wasisto. 

 

Anies dideklarasikan sebagai cagub oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan diusulkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PDI-Perjuangan juga tertarik untuk mendukung Anies. Di lain kubu, Gerindra sudah mendeklarasikan dukungan untuk RK.

Jika Golkar bersedia melepas RK ke Pilgub DKI, maka PAN dan Demokrat kemungkinan bakal merapat di barisan pendukung RK. Sejak beberapa bulan lalu, RK sudah mengantongi surat tugas untuk Pilgub DKI dan Pilgub Jabar. 

 

Peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha Ranadireksa sepakat RK bakal jadi lawan kuat bagi Anies. Dengan latar belakang sebagai seorang planolog, RK bisa mengkritik kinerja Anies dalam membangun Jakarta secara komprehensif. 

"Anies bisa berperan sebagai petahana. Kita tahu kan sebenarnya petahananya kan Anies... Anies akan di-challenge kebijakan-kebijakan yang selama ini dia buat," kata Ardha kepada Alinea.id

Menurut Ardha, peta politik Pilgub DKI Jakarta masih sangat dinamis. Jumlah paslon, bursa kandidat, dan koalisi yang terbangun bisa berubah sewaktu-waktu. Ia mencontohkan kemungkinan PDI-P tak jadi mencalonkan Anies jika Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dipilih jadi pendamping Anies sebagaimana diwacanakan kader-kader PKB DKI Jakarta. 

RK jauh lebih berpeluang menang jika bertarung di Pilgub Jabar karena status sebagai petahana dan elektabilitasnya yang tinggi. Sejauh ini, belum ada kader Golkar yang bisa menyaingi ketokohan RK di Jabar. 

"Anies juga bisa saja dijegal, misalnya, dengan membeli semua parpol...
KIM (Koalisi Indonesia Maju) ini kan sangat besar dan sangat mungkin bisa melakukan penjegalan, misalnya, dari sisi menguasai presentase kursi di DPRD," ujar Ardha.

Di Pilpres 2024, Anies diusung PKB, NasDem, dan PKS. Namun, NasDem diisukan bakal segera merapat ke kubu pemerintahan Prabowo-Gibran dengan iming-iming jatah menteri. PKS saat ini juga tengah "dirayu" elite-elite dari KIM untuk tak mencalonkan Anies. 

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan