Apa kabar Anies Baswedan?

Pengusungan Anies harus dengan koalisi yang berbobot 20%.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan menjadi ajang pertarungan selanjutnya yang dinanti. Khusus bagi Jakarta, nama Anies Baswedan menjadi veteran dalam kontestasi ini.

Bagaimana tidak, pertarungannya dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih membekas. Ide dan gagasan keduanya saat itu dirasa teringat hingga saat ini.

Anies kemudian menaikkan level politiknya ke kancah nasional. Menjadi calon presiden dengan nomor urut 01 bersama Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Meski kalah, nama Anies masih terngiang untuk kancah Pilkada. Sayangnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diduga tidak ingin meminang Anies sebagai gacoannya.

Sementara NasDem hendaknya ingin menjagokan Ahmad Sahroni, sebagai jawara dari Warakas. Pun dengan partai lainnya disebut memiliki calonnya sendiri.

Pakar Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai, peluang Anies di Pilkada masih 50:50, bahkan terbilang sempit. Mengingat, PKS enggan mengusungnya kembali.

Pengusungan Anies harus dengan koalisi yang berbobot 20%. Situasinya memang berbeda saat ini, karena setelah pilpres Anies ditinggalkan dengan gerakan partai lainnya untuk menempel kepada pihak tertentu.

Peluang independen mungkin, tapi harus terkumpul dahulu dukungan dari masyarakat dengan bukti KTP. “Independen mungkin tapi belum tentu menang. Belum ada independen yang menang,” kata Ujang kepada Alinea.id, Rabu (24/4).

Sementara, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul melihat Anies masih memiliki daya tawar. Para pemilihnya masih ada dengan identitas agama yang masih banyak. Tapi, di kalangan partai cenderung PKS yang kuat untuk mengusungnya.

“Menurut saya (Anies) tidak terlalu khawatir. Karena ceruk pemilihnya Anies terdidik ya yang rata-rata tinggal di kota,” ujar Adib kepada Alinea.id, Kamis (25/4).

Sementara, di kategori independen sangat berat untuk dilakukan Anies. Namun, Anies bisa memanfaatkannya karena dengan permainan politik transaksional dan daya tawar yang tinggi.

“Saya kira agak berat karena waktu singkat. Agustus awal kalau tidak salah sudah pendaftaran,” ucapnya.