Partai politik (parpol) ramai menjaring artis sebagai calon anggota legistatif (caleg) demi mendongkrak suara, Partai Amanat Nasional (PAN) justru berbalik badan. Apabila sebelumnya PAN terbilang kerap menjadikan artis sebagai caleg mereka, PAN memutuskan tidak lagi mengusung artis menjadi caleg.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan partainya tidak lagi tertarik dengan para artis, untuk diusung sebagai calon legislatif di Parlemen. Cara tersebut kata Zulkifli sudah tidak cocok untuk menghadapi dinamika politik saat ini.
"Kalau lima tahun lalu PAN memang banyak menarik artis dan kami termasuk pelopor. Sekarang pilihan masyarakatnya sudah berbeda, sudah lebih cerdas," kata Zulkifli di DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (18/7).
Mantan Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku partainya justru lebih tertarik menggandeng aktivis dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk diusung sebagai caleg di 2019 mendatang. Klaim Zulkifli, partainya selangkah lebih maju karena tren baru saat ini bukanlah mengusung caleg yang berasal dari artis.
Meski begitu tidak sepenuhnya PAN melepas artis demi mendulang suara. Hanya saja kata Zulkifli, partai menyeleksi artis yang maju sebagai caleg berdasarkan kompetensinya. Apabila dinilai mumpuni tentu akan dipilih.
Menanggapi banyaknya artis yang diusung parpol sebagai calon legislatif, Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai manuver politik PAN pada pemilu 2014 yang banyak mengusung artis untuk mendulang suaranya menjadi sebabnya. Bamsoet, begitu panggilannya menilai parpol belajar dari PAN yang memang membuka ruang untuk artis.
"Cara tersebut untuk mendapat simpati publik dan kursi. Barangkali itulah yang dilihat kenapa beberapa partai politik merekrut para artis untuk menjadi caleg," kata Bamsoet.
Bamsoet pun mengklaim kalau Golkar tidak mengutamakan artis dalam caleg yang diusung. Partai pohon beringin lebih mengutamakan kadernya terlebih dahulu untuk menjadi caleg.
Sementara itu, Politisi PAN yang juga seorang artis Eko Patrio menilai tidak ada yang salah apabila artis menyalonkan diri sebagai caleg. Toh, kata Eko semua warga negara memiliki hak yang sama untuk dipilih dan memilih.
Soal kompetensi artis dalam bidang politik, pembekalan dari parpol harus menjadi utama. Ia mencontohkan seperti saat mencalonkan diri sebagai caleg yang terlebih dahulu mengikuti pendidikan politik dan pemahanan visi dan misi partai.