Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menegaskan, perbedaan di internal partai merupakan hal biasa. Pacul memastikan PDIP tetap solid meski terjadi perbedaan pendapat.
Hal itu disampaikan Bambang Pacul merespons sindiran Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, terkait kubu-kubuan di PDIP, khususnya mengenai pembentukan Dewan Kolonel dan Dewan Kopral.
Diketahui, Dewan Kolonel dibentuk sejumlah anggota Fraksi PDIP di DPR untuk mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) di 2024. Sedangkan Dewan Kopral dibentuk untuk mendukung Ganjar Pranowo.
"PDIP itu solid, jadi tidak ada kotak-mengkotak. Semua tegak lurus bahwa ada seperti Pak Sekjen Golkar (Lodewijk) itu kan dari militer. Misalkan terhadap satu angkatan, satu letingnya mungkin ada kedekatan tertentu, biasa saja," kata Bambang Pacul di komplek Parlemen, Senayan, Selasa (29/11).
"Jadi, kalau Pak Lodewijk dengan satu letingnya ya hampir pasti ada perbedaan. Wong mereka tumbuh dalam satu pendidikan yang sama," imbuh dia.
Menurut Pacul, sebagai purnawiraman TNI, Lodewijk pasti memahami adanya perbedaan pendapat di sebuah institusi atau organisasi. Institusi TNI misalnya, hubungan kedekatan antara angkatan tak membuat institusi pecah. Hal serupa menurutnya terjadi di PDIP.
"Di TNI ada pasti tidak (pecah) karena semua perintahnya tegak. Di PDIP itu organisasi sipil, kedekatannya sipil juga ada. Tetapi di PDIP itu, ada adagium (perumpamaan), 'mengakar rumput kebawah, menganyam semua ke samping, berpucuk engkau ke atas, satu pucuknya Megawati (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri)," tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen Golkar, Lodewijk Paulus menyinggung kubu-kubuan di PDIP. Awalnya dia berbicara mengenai pola membiarkan perang narasi (let them fight) yang menurutnya pernah terjadi di partai politik di Indonesia.
Dalam pernyataannya, Lodewijk menyebut sebuah partai yang mana kadernya seorang gubernur ribut dengan seorang pejabat tinggi partai. Kendati demikian, ia tak menyebutkan partai mana yang dimaksud. Hanya saja, Lodewijk menyebut adanya keributan antara Dewan Kopral dan Dewan Kolonel di PDIP yang berujung pada pemanggilan oleh DPP PDIP.
"Sampai dipanggi, diberikan teguran, itu artinya let them fight. Sehingga terbentuk Dewan Kopral dan Dewan Kolonel. Betapa dahsyatnya penggalangan opini. Sangat merusak, sangat sakit," tukas Lodewijk Paulus.