Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mendiskusikan sejumlah kebijakan ekonomi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Prabowo pun menyampaikan mimpinya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ekspor, jika dia dan pasangannya, Sandiaga Uno, terpilih di Pilpres 2019.
"Saya sampaikan ke PM Lee, saya maju di pemilihan presiden ini karena saya yakin, dengan strategi dorongan besar saya dan Sandiaga Salahuddin Uno, Indonesia dapat jadi negara yang ekspor energi, pangan, air, bukan importir," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/11).
Bagi dia, Indonesia dapat lebih mewujudkan kesejahteraan bangsa saat menjadi negara ekspor. Ilmu yang fokus pada keunggulan strategis bangsa Indonesia, juga dinilai penting untuk diterapkan.
"Caranya? Dengan industrialisasi, dengan digitalisasi, dengan menerapkan ilmu-ilmu baru, dengan fokus di apa yang jadi keunggulan strategis kita. Dengan begitu bisa kontribusi untuk atasi masalah dunia," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengatakan, jika dirinya terpilih pada Pilpres 2019, dia akan melakukan kerjasama teknologi dan ilmu pengetahuan, baik dengan Singapura maupun negara-negara lain yang sudah maju.
"Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi negara sahabat yang strategis bagi negara-negara lain dan bukan hanya sebagai negara importir saja melainkan eksportir produk-produk unggulan dan strategis lainnya," katanya.
Dalam pertemuannya dengan PM Lee, Prabowo juga membicarakan kebijakan ekonomi yang akan ia sampaikan pada acara the Economist World in 2019 Gala Dinner, yang akan berlangsung di Singapura hari ini, Selasa (27/11). Dia mengaku telah mendiskusikan apa yang akan dibicarakannya di forum tersebut pada PM Lee. (Ant)