Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengatakan Ketua Umum Prabowo Subianto akan mengumumkan pasangannya di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 pada Rabu (8/8). Hanya saja, menurutnya, calon wakil presiden (cawapres) Prabowo baru akan dideklarasikan pada Jumat (10/8).
"Karena kita sedang menunggu kawan-kawan (angggota buruh KSPI yang sedang long march) dari seluruh Jawa hadir di jakarta," katanya di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (7/8).
Saat ini, para peserta long march baru sampai Bandung.
Menurut Arief, tanggal delapan bukan dipilih tanpa alasan. Diyakini ada makna positif yang terkandung dalam angka delapan, karena bentuknya yang tidak terputus.
"Dan Prabowo itu kan Presiden ke-delapan. Kan, delapan angka yang enggak putus lingkarannya, kedua delapan itu kalau di Cina, angka yang beruntung," katanya.
Dia juga menyebut, pendaftaran Prabowo dan pendampingnya nanti ke KPU bisa dilakukan pada jam 8 pagi atau 8 malam.
Arief memastikan, nama cawapres sudah dikantongi oleh Prabowo. Hanya saja namanya masih dirahasiakan.
Saat ditanyakan wartawan mengenai peluang putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Arief menyatakan peluang tersebut masih terbuka. Apalagi, semakin hari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin menunjukan kepiawaiannya.
"Walaupun dia anak boncel, tapi ini anak bisa jadi bocah ajaib, yang bisa mengalahkan Jokowi," sebutnya.
Dia juga menegaskan, tidak tepat menyandangkan latar belakang keduanya di militer. Sebab saat ini, keduanya sudah pensiun dan telah menjadi warga sipil.
Sebagai informasi, 50 ribu buruh pendukung Prabowo akan masuk ke ibu kota pada Rabu (8/8) besok. Kedatangan mereka untuk memberi dukungan kepada Prabowo untuk menjadi presiden 2019-2024. Rencananya, buruh-buruh tersebut juga akan mendampingi Prabowo saat akan melakukan pendaftaran ke KPU RI.
"Artinya siap-siap macet dan mohon maaf kepada warga Jakarta, karena ini merupakan antusiame dari teman-teman buruh, yang akan memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8," ujarnya.
Dia juga berjanji, para pendukung Prabowo tidak akan membuat keributan dan tidak akan berkelahi dengan relawan Jokowi. "Walaupun pak Jokowi menyarankan berantem, tapi kami enggak mau," katanya.