Beredar Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk memasang Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jawa Timur (Jatim). Cucu Presiden RI pertama itu menggantikan Abdullah Azwar Anas guna mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan menantang duet Khofifah-Emil Dardak.
Meski demikian, Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi mengaku belum menerima kabar tersebut dan menunggu hingga pukul 14.00 WIB.
“Kita nunggu sampai nanti jam 2 siang,” ujar Kusnadi saat dikonfirmasi Alinea, Rabu (10/1).
(SK pencalonan Puti untuk mendampingi Gus Ipul. foto: istimewa)
Namun, Kusnadi memastikan pihaknya telah bersiap untuk mendaftarkan calon yang diusung PDIP-PKB ke KPUD Jatim pada pukul 19.00 WIB nanti. Sedangkan terkait kemungkinan munculnya nama Puti, ia menilai sosok yang pas untuk menemani Gus Ipul. Koesnadi menjamin, kader di Jatim akan solid untuk mendukung dan memenangkan duet tersebut.
“Kita nanti pendaftaran sudah dirancang jam 7 sudah pendaftaran. Solid banget (kalau jadi Gus Ipul-Puti). Alasannya biar bagaimanapun ibu Puti itu kan keturunan langsung pendiri dari bangsa ini. Sementara orientasi ideologi PDIP ke pendiri bangsa. Jauh diatas pak Anas, karena beliau membawa nama bung Karno ya setara dengan ibu Mega,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim, Hendro Tri Subiantoro mengaku juga masih menunggu putusan dari DPP terkait sikap politik partai berlambang Garuda. Meski sempat mendekati Gus Ipul, Hendro menyebut munculnya nama Puti hanya sekedar kabar burung.
“Nunggu putusan dari Jakarta jam dua siang,” papar Hendro.
PKB-PDIP kuat di infrastruktur politik
Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo menilai munculnya nama Puti Soekarno membuat PDIP-PKB memiliki peluang untuk tetap bersaing dengan duet Khofifah-Emil. Bahkan, kemunculan Puti dianggap lebih mengokohkan identitas PDIP.
“Kekuatan PKB-PDIP pada mesin politik kalau jalan efektif berpeluang. Posisi Gus Ipul eksis, kekuatan Puti untuk mengandalkan mesin (partai) untuk bekerja keras. Anas bukan asli PDIP, energinya akan beda. Ini lebih mengokohkan,” terang Suko saat berbincang dengan Alinea.
Sebagai partai yang memiliki sekitar 19% suara di Jatim, PDIP memiliki modal pada infrastruktur politik. Karena itu, ia memprediksi akan terjadi head to head di Pilgub Jatim antara Gus Ipul-Puti dengan khofifah-Emil.
“19% di Jatim tahun 2014, (PDIP) tetap kuat. Karena kekuatan mereka di infrastruktur politik,” tandasnya.