Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan pihaknya merupakan korban kebohongan Ratna Sarumpaet, bukan pencipta berita bohong (hoaks).
"Menurut saya, kami adalah korban kebohongan Ratna Sarumpaet, jadi tentu kami serahkan sepenuhnya proses sosial dan proses politik maupun hukum terkait dengan Ratna Sarumpaet," kata Dahnil di Jakarta, Kamis
Masyarakat jangan lupa yang menjanjikan menciptakan pertumbuhan ekonomi 7%. Namun, kenyataannya hanya 5%.
"Lalu ada kabinet ramping, kenyataannya gemuk. Bilang tidak impor, nyatanya impor. Deretan kebohongan yang banyak ini tepatnya bisa mengangkat menjadi Bapak Kebohongan Nasional nanti terkait dengan janji-janji itu," ujarnya.
Sementara anak-anak muda dari partai koalisi Jokowi- Maruf Amin sepakat sentimen politik berbalut kabar bohong dan menyesatkan distop.
Dia pun menyangka sebenarnya Ratna Sarumpaet mengetahui perbuatannya tersebut, akan menjadi polemik. Hanya saja mereka menyayangkan ibu dari aktris Atiqah Hasiholan terlambat menyadarinya, bahkan sampai dengan menyalahkan setan.
"Bahkan setan pun disalahkan. Kalau mau Pilpres ini yang lucu-lucu kejadiannya," kata Jubir Partai Solidaritas Rian Ernest di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (4/10).
Kabar bohong mengenai penganiayaan yang disebarkan oleh Ratna Sarumpaet itu, bukan hal yang pertama. Ratna juga sempat menyebarkan kabar bohong, berkenaan dengan dana bank dunia yang ditahan pemerintah.
"Sampai-sampai bank dunia harus melakukan klarifikasi tertulis," katanya. (ant)