Bekas kader Partai Demokrat, Darmizal, mengaku, sempat bertemu Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), pada Jumat (5/3). Namun, sua diklaim tidak berkaitan dengan KLB.
"Beliau tidak pernah datang ke kami untuk bertemu kecuali saya undang pada tanggal berapa hari. Kalau tidak salah satu minggu sebelum konpers 1 Februari itu. Atas permintaan saya untuk bertemu dengan kawan-kawan yang harapkan bantuan bencana di Kalimantan Selatan (Kalsel)," kata Darmizal, saat konfrensi pers dari Jakarta Pusat, yang disiarkan KompasTV, Selasa (9/3).
Saat itu, dirinya melanjutkan, pihaknya meminta arahan kepada Moeldoko untuk mendapat bantuan soal banjir Kalsel. "Mengharapkan ke mana jalurnya dapat meminta bantuan agar pemerintah lebih agresif menjalankan bantuan melalui peran seorang kader seorang di sana," terangnya.
Karenanya, Darmizal mengklaim, Moeldoko tidak pernah mengetahui akan diajukan memimpin DPP Partai Demokrat dalam KLB. Bekas Panglima TNI itu diklaim baru mengetahui terpilih menjadi ketua umum saat ditunjuk dalam KLB Demokrat.
"Saya ingin pastikan, bahwa Pak Moeldoko sampai dengan tanggal 5 Maret sore baru menyatakan kesediaannya menjadi caketum dan itu pun dalam kekagetan. Saya bicara dengan beliau, beliau masih di Jakarta pada sore itu menjalankan tugas negara sebagaimana mestinya," tuturnya.
Darmizal juga sempat mengaku kerap bertemu Moeldoko. Pernyataan tersebut sampaikan ketika baru dituding terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan (GPK) Partai Demokrat. Kala itu, dirinya mengklaim pertemuan dengan Moeldoko tak pernah membahas tentang Partai Demokrat.