Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menambahkan aktor senior Deddy Mizwar, sebagai juru bicara (jubir) pemenangan Jokowi-Maruf Amin. Deddy mengisyaratkan hal ini sebagai sebuah keputusan yang positif.
Menurut Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto, pelibatan Deddy Mizwar merupakan bagian dari upaya penggalangan dukungan dan peningkatan efektivitas tim kampanye. Pelibatan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini, merupakan keputusan sembilan Sekjen partai koalisi pengusung Jokowi-Maruf.
"(Pemilihan Dedi Mizwar) Sesuai dengan hasil koordinasi dengan bapak Jokowi," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).
Hasto mengatakan, ada sejumlah alasan Deddy ditunjuk sebagai jubir Jokowi-Maruf. Deddy dianggap memiliki pengalaman yang sangat luas, memiliki kemampuan komunikasi politik yang baik, serta landasan kebudayaan yang menjadi kuat.
Pertimbangan lain, karena Deddy merupakan tokoh dari Jawa Barat, yang merupakan wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia. Diharapkan pemeran Naga Bonar ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik untuk mensosialisasikan keberhasilan dan program Jokowi.
Menurut Hasto, Deddy Mizwar telah menyatakan kesiapannya menjadi juru bicara. Menurutnya, ini menjadi hal positif sebagai upaya menyatukan seluruh elemen masyarakat partai.
"Artinya kepentingan Pilpres itu jauh lebih mencerminkan kesatupaduan dari seluruh elemen masyarakat, itu yang kami (KIK) tunjukkan," katanya.
Hasto juga mengaku, pendekatan komunikasi politik yang dilakukan oleh TKN KIK tidak hanya dilakukan terhadap Deddy Mizwar. Seluruh Sekjen partai juga telah melakukan komunikasi politik dengan ketua partai di tingkat Provinsi di Jabar.
"Inilah yang menunjukkan bahwa kepemimpinan yang berdedikasi bagi bangsa dan negara itu mendapatkan dukungan yang luas," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Deddy belum secara tegas mengiyakan kalau dirinya telah setuju menjadi juru bicara Joko Widodo-Maruf Amin. Ini dikarenakan dia ingin memastikan terlebih dahulu, bagaimana wewenang, batasan, dan legalitasnya sebagai juru bicara.
"Insya Allah, mudah-mudahan jika cocok semuanya, akan menjadi cita-cita bersama ke depannya," katanya.
Dedi mengaku pendekatan yang dilakukan KIK padanya, telah berlangsung beberapa bulan lalu. Hanya saja, Deddy tidak ingin membicarakan mengenai perjanjiannya yang akan mendukung calon dari Partai Demokrat.
"Tanya sekjen saja, Sekjen Demokrat tanyalah. Saya juga sudah bicara (kepada Sekjen)," katanya.