Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengecam aksi pelemparan telur busuk dan kaos kaki ke kantor DPW Partai Nasdem Aceh di tengah safari politik Anies Baswedan ke Serambi Mekkah. Dia berharap, polisi mengungkap pelaku pelemparan.
"Ini tindakan pengecut dan tak bertanggung jawab dari pihak-pihak yang tak menghendaki dan ketakutan akan kuatnya arus perubahan," kata Kamhar kepada wartawan, Minggu (4/12).
Informasi yang dihimpun, kantor DPW Partai Nasdem Aceh dan lapangan terbuka di kawasan Pango, Kota Banda Aceh, tempat kegiatan Anies Baswedan dilempari telur busuk oleh orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi Sabtu (3/12) dini hari jelang kegiatan Anies di lokasi tersebut.
Di Aceh, Anies bersama Partai Nasdem menggelar agenda jalan sehat, bersilaturahmi, dan menyapa ribuan warga Aceh.
Menurut Kamhar, aksi pelemparan telur busuk dan kaos kaki bukanlah gaya politik Aceh, termasuk masyarakat Indonesia dalam perbedaan politik.
"Kita sudah menjalani berulang kali pemilu namun tak ada praktek serendah dan sehina ini sebelumnya," ujarnya.
Kamhar mengaku berbagai cara dilakukan untuk menjegal aspirasi dan konsolidasi politik dari Koalisi Perubahan yang merupakan gabungan dari Partai Nasdem, PKS dan Demokrat. Yakni, dari tak diizinkannya Anies melakukan safari politik hingga aksi teror berupa pelemparan.
"Setelah gagal narasi fitnah dan hoaks membendung aspirasi perubahan, kini bergeser pada aksi-aksi fisik yang bisa memicu terjadinya gesekan di masyarakat," katanya.
Kamhar meminta agar aparat bertindak cepat dan profesional agar peristiwa serupa tak terulang dan menular kedaerah lainnya. Selain itu, ia mengajak masyarakat agar tak terpancing dan bisa menahan diri.
"Karena bukan tidak mungkin ada kekuatan yang ingin membenturkan sesama masyarakat agar terjadi kekacauan yang bisa menjadi pintu masuk untuk penundaan pemilu. Jangan sampai itu terjadi. Masyarakat harus melakukan kontrol demokrasi atas kekuasaan," tandasnya.