Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyatakan, kongres luar biasa (KLB) yang diusung eks kader partai berlambang segitiga mercy itu merupakan agenda abal-abal. Dia meyakini, peserta KLB bukan pemilik suara sah atau kader aktif Partai Demokrat.
"Nah, kalau mereka mau bikin KLB, pasti KLB abal-abal. Bukan pemilik suara pasti yang muncul di situ, tetapi seakan-akan pemilik suara," ujar Andi, dalam webinar bertajuk "Faksional Partai Politik Menjelang Tahun Politik 2024," Rabu (3/3).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini memprediksi skenario lanjutan kader pecatan itu akan melobi pemerintah untuk mengeluarkan surat keterangan (SK) partai bila KLB sudah terlaksana.
"Setelah bikin KLB, kira-kira skenarionya adalah merayu-rayu pada Menkumham, pada pemerintah, untuk disahkan sebagai pengurus Partai Demokrat yang sah. Nah, di situlah aspek kekuasaan bermain," tutur Andi.
"Ini yang kita takutkan, ini yang terjadi pada Partai Berkarya, ini yang juga mau dilakukan pada Partai Demokrat," imbuhnya.
Menurutnya, pola pendongkelan terhadap ketua umum partai yang sah macam ini merupakan gaya lama untuk membajak partai dan demokrasi. Dia menyarankan, pada aktor utama pedongkelan Demokrat untuk dapat fokus urusi hal lain.
"Untuk apa menginterversi Partai Demokrat seakan-akan melakukan faksifikasi terhadap partai di luar pemerintahan. Kami kecil kok. Lagi pula kami santun kok kalau mengkritik," tuturnya.
Sebelumnya, mantan kader Partai Demokrat, Darmizal, mengaku tengah menyiapkan dua opsi tempat untuk menggelar KLB partai berlambang segitiga mercy tersebut. Meski demikian, dia tidak menyebutkan waktu spesifik pelaksanaan KLB itu.
"Bali dan Jabar menjadi salah satu pilihan tempat yang dipertimbangkan," kata Darmizal, saat dihubungi Alinea.id, Senin (1/3).